Daftar Isi
Daftar
isi................................................................................................................................... 1
1. Tujuan
Praktikum................................................................................................................ 2
2. Alat
dan Bahan.................................................................................................................... 2
3. Prosedur
Kerja..................................................................................................................... 2
4. Kajian
Teori
Skala
peta............................................................................................................................ 3
Simbol
Peta.......................................................................................................................... 4
Komposisi............................................................................................................................ 5
Legenda
aatau keterangan................................................................................................... 5
Layout
peta.......................................................................................................................... 5
5. Hasil dan pembahasan
5.1
hasil................................................................................................................................ 7
5.2
Pembahasan................................................................................................................... 10
Kesimpulan
dan saran.............................................................................................................. 13
Daftar
pustaka.......................................................................................................................... 14
Lampiran.................................................................................................................................. 15
ACARA
I
KOMPONEN
PETA
(SKALA,
SIMBOL, LEGENDA, KOMPOSISI, DAN LAYOUT)
1.
Tujuan
Praktikum
Adapun tujuan
dari pada pelaksanaan praktikkum ini, di harapkan mahasiswa :
a. Memiliki
pengetahuan dan keterampilan dasar dalam membuat komponen peta ( skala, symbol,
legenda, dan layout peta)
b. Memahami
arti dari skala, symbol, legenda, dan mampu membuat layout peta sesuai dengan kaidah
kartografis.
2.
Alat
dan Bahan
2.1 Alat
·
Pensil
·
Pensil warna
·
Mistar
·
Penghapus
2.2 Bahan
·
Peta dasar
·
Peta tematik
·
Kertas gambar
·
Kertas garfik
3.
Prosedur
kerja
a) Mengamati
kedua peta (peta dasar dan peta tematik) yang tersedia.
b) Menganalisis
dan membandingkan komponen-komponen peta yang ada pada kedua buah peta.
c) Skala
:
o Mengukur
jarak antara kedua objek pada peta dasar / peta tematik.
o Menentukan
jarak horizontal sesungguhnya ( di permukaan bumi) kedua objek tersebut.
d) Membuat
dan mengklasifikasikan simbol
o Melihat
kembali peta dasar dan tematik
o Dengan
kaidah penulisan kartografis, mengklasifikasikan simbol berdasarkan :
Bentuk : titik,
garis dan area
Sifat : Objektif,
abstrak, dan huruf
o Mendeskripsikan
informasi dari masing-masing symbol tersebut berdasrakan legenda di peta.
o Membuat
legenda (sesuai dengan kaidah kartografis) dari simbol-simbol yang telah di
ambil.
e) Membuat
layout dari salah satu peta yang ada, berdasarkan kaidah kartografis.
4.
Kajian
teori
Skala peta
Peta merupakan kenampakan
permukaan bumi yang digambarkan pada bidang datar yang jauh lebih kecil dari
kenyataan. Perbandingan antara ukuran / besarnya kenampakan yang digambar dalam
peta dengan kenampakan aslinya disebut skala peta. Skala peta adalah perbandingan
antara jarak yang memisahkan kedua titik di peta dengan jarak yang sebenarnya
antara kedua titik yang sama di permukaan bumi, dengan satuan ukuran yang sama.
Skala ini sangat erat kaitannya dengan data yang disajikan.
Jarak
di peta
Jarak
di permukaan bumi
|
Skala = ===
|
Angka perbandingan yang dinyatakan
harus menggunakan satuan ukur yang sama, misalnya cm, yard, inci, dan
sebagainya. Jarak yang di maksud di peta adalah jarak horinsontal yaitu jarak
yang di proyeksikan dari hasil pengukuran lapangan.
Bila ingin menyajikan data yang
rinci, maka digunakan skala besar, misalnya 1 : 5000. Sebaliknya, apabila ingin
di tunjukan hubungan kenampakan secara keseluruhan, digunakan skala kecil 1 :
1.000.000
Contoh:
Skala 1 : 500.000 artinya 1 bagian
dipeta sama dengan 500.000 jarak yang sebenarnya, apabila di pakai satuan cm
maka artinya 1 cm dipeta sama dengan 500.000 cm ( 5 km ) jarak sebenarnya
dipermukaan bumi.
Simbol peta
Pada
peta terdapat simbol-simbol, gunanya agar informasi yang disampaikan tidak
membingungkan. Simbol-simbol dalam peta harus memenuhi syarat, sehingga dapat
menginformasikan hal-hal yang digambarkan dengan tepat.
Syarat-syarat
tersebut adalah :
§ Simbol hendaknya mudah dibaca oleh
pembaca serta diusahakan dibuat semenarik mungkin.
§ Sederhana, mudah dimengerti, dan
bersifat umum.
§ Mencerminkan data dengan teliti
§ bentuk seragam dalam suatu peta.
§ Bersifat umum.
Macam-macam
simbol peta :
1. Macam-macam simbol peta berdasarkan
bentuknya
Bentuk-bentuk simbol yyang digunakan
pada peta berbeda-beda ter4gantung dari jenis petanya. Kenampakan area misalnya
raw, hutan, padang pasir, damn sebagainya.
a) Simbol titik, digunakan untuk
menyajikan tempat atau data posisional, seperti simbol kota, pertambangan,
titik terianggulasi (titik ketinggian) tempat dari permukaan lautdan
sebagainya.
b) Simbol garis, digunakan untuk
menyajikan data geografis misalnya sungai, batas wilayah, jalan, dan
sebagainya.
c) Simbol luasan (area), digunakan
untuik menunjukan kenampakan
area misalnya rawa, hutan, padang
pasir dan sebagain
2. Macam-macam simbol peta berdasarkan
sifatnya
a) Simbol yang bersirfat kualitatif
Simbol ini digunakan untuk
membedakan persebaran benda yang digambarkan. Misalnya untuk menggambarkan
daerah persebaran hutan, jenis tanah, penduduk dan lainnya.
b) Simbol yang bersifat kuantitatif
Simbol ini digunakan
untuk membedakan atau menyatakan jumlah.
3. Macam-macam symbol berdasarkan
funsinya
a) Symbol daratan, digunakan untuk
symbol-simbol permukaan bumi di daratan
Contohnya : gunung, pegunungan, gunung api.
b) Simbol perairan, digunakan untuk
symbol-simbol bentuk perairan.
c) Symbol budaya, di gunakan untuk
symbol-simbol bentuk hasil budaya.
Komposisi
Penentuan
tata letak peta atau kombinasi peta harus mempertimbangakan cara-cara yang
dapat menyentuh perasaan tertarik (sensible) dan juga juga unsure keindahan
perlu di pertimbangkan. Tata letak yang betul akan menjadikan penampilan peta
secara keseluruhan menjadi lebih menarik.
Salah
satu faktor utama yang di perhatikan adalah adanya keseimbangan dalam tata letak
informasi tepi, ukuran huruf (text), tipe huruf (style), mempunyai peranan pula
dalam komposisi tata letak informasi tepi ini oleh karena itu besar kecilnya
huruf sangat perlu di pertimbngkan secra tepat pula.
Tata
letak yang di rancang dengan baik, menambah kejelasan bagi uraian tertulis yang
menyertainya.
Legenda
atau keterangan
Legenda
pada peta menewrangkan arti dari simbol-simbol yang terdapat pada peta.
Leghenda itu harus dipahami oleh si pemb aca peta, agar tujuan pembuatan peta
itu mencapai sasaran. Legenda biasanya diletakan di pojok kiri bawah peta.
Selain legenda peta dapat juga diletakan pada bagian lain peta, sepanjang tidak
mengganggu kenampakan peta secara keseluruhan.
Layout
peta
Semua
informasi yang diletakan pada peta harus diatur secara tepat diatas lembar peta
sehingga dapat menjamin optimal dalam hal mudahnya dibaca dan kelihatan
ekonomis. Layout peta berati menyusun penempatan-penempatan dari
pada peta judul, legenda, skala, sumber data, penerbit, no sheet, ma cam -macam
proyeksi dan lain-lainnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam layout peta
adalah:
1. Penulisan judul.
Legemnda ini merupakan kunci dari
pada peta. Jadi harus mengandung keterangan mengenai setiap simbol-simbol yang
dipergunakan, baik simbol titik, gari, wilayah maupun simbol-simbol
lain.disamping itu arti singkatan yang dipakai didalam peta harus dicantumkan
pula.legenda diletakan dalam garis tepi dari peta dibagian pojok karena bagian
bawah. Legenda simbol-simbol ditulis menurut kolom, dan legen da simbol wilayah
dibuat dalam bentuk empat persegi panjang yang diobatasi oleh gari-garis.
Simbolwilayah ditetapkan dalam ukuran yang ter batas baru kemusdian
simbol-simbol konfensinil.
2.
Orientasi
Biasanya diletakan di tempat
yang kosong dan dibuat tegak lurus keatas tepat dibawah judul. Sebenarnya
posisi dari orientasi ini tidaklah harus dibawah judul, tetapi tergantung dari
posisi peta maupun ruang yang memungkinkan, sehingga memberi kesan menarik dan
harmonis. Bila telah ada grid-gridnya maka panah utara itu tidak perlu.
2. Legenda
Legenda ini merupakan kunci dari
pada peta. Jadi harus mengandung keterangan mengenai setiap simbol-simbol yang
digunakan, baik simbol titik, garis, wilayah maupun simbol-simbol lai9n.
Disamping itu arti singkatan yang dipakai di dalam peta yharus dicamtumkan
pula. Legenda diletakan di dalam garis tepi dari peta dibagian pojok karena
bagian bawah. Legenda simbl-simbol ditulis menurut kolom, dan legenda simbol
wilayah dibuat dalam bentuk empat persegi panjang yang dibatasi oleh
garis-garis. Simbol wilayah ditetapkan dalam ukuran yang teratas.baru kemudian
simbol-simbol lain termasuk simbol konvensionil.
3. Letak lintang dan bujur
Letak lintang dan bujur ditulis di
dalam garis tepi, antara garis tepi luar dengan garis tepi dalam. Penulisan
letak lintang dan bujur dilikukan dengan tulisan tangan dan cukup kecil saja
sesuai dengan ruangannya. Tanda-tanda koordinat lintang dan bujur ditambah
dengan garis-garis pendek memotong peta inset. Peta inset diletakan
dibagian kanan bawah disebelah kana legenda. Didalam peta inset pun terdapat
informasi tepi terutama mengenai skala, nama daerah, letak lintang bujur dan
garis tepi.
4. Pencatatan sumber
Catatan
mengenai sumber data / informasi dibuat didalam lingkungan kerangka bingkai
dengan menyebutkan nama sumber dan diletakan di bagian kiri bawah.
5. Garis tepi/ kerangka peta.
Peta harus dibatasi dengan kerangka
yang tegas, garisnya jangan terlalu tipis, berbentuk empat persegi panjang yang
terdiri dari dua garis.
6. Penyusun /penggambar peta
Untuk menunjukan siapa-siapa yang
bertanggung jawab dalam pembuatan peta ditulis nama penyusun/ penggambar peta
berikut tahun penggambarannya. Penyusun/ penggambar peta ditulis disebelah
bawah luar bingkai peta.
5.
Hasil
dan pembahasan
5.1
Hasil
v Membandingkan
komponen-komponen peta yang ada pada kedua buah peta
NO
|
KOMPONEN PETA
|
PETA DASAR
|
PETA
TEMATIK
|
1
|
Judul Peta
|
Ada
|
Ada
|
2
|
Petunjuk letak peta
dan diagram lokasi
|
Ada
|
Ada
|
3
|
Informasi system
referensi
|
Ada
|
Ada
|
4
|
Informasi pembuat dan
penerbit peta
|
Ada
|
Ada
|
5
|
Informasi nama dan
nomor lembar peta
|
Ada
|
Tidak
Ada
|
6
|
Legenda
|
Ada
|
Ada
|
7
|
Keterangan riwayat
peta
|
Ada
|
Ada
|
8
|
Penunjuk Pembacaan koordinat gerografis
|
Ada
|
Ada
|
9
|
Petunjuk pembacaan koordinat UTM
|
Ada
|
Tidak Ada
|
10
|
Pembangunan daerah administrasi
|
Ada
|
Tidak Ada
|
11
|
Skala garis
|
Ada
|
Ada
|
12
|
Singkatan dan kesamaan arti peta
|
Ada
|
Tidak Ada
|
13
|
Diagram arah utara
|
Ada
|
Tidak Ada
|
14
|
Nomor lembar
|
Ada
|
Tidak Ada
|
v Mengukur
jarak antara dua objek pada peta dasar
-
Jarak antara gunung
Binonggu dengan Gunung Bulotokai = 2.5 cm.
2.5 x 50.000 = 125.000 cm.
125.000 = 1.25 km.
v Membuat
dan Mengklasifikasikan Simbol
Peta
Dasar
BENTUK
|
|||
OBJEK
|
TITIK
|
GARIS
|
AREA
|
Bangunan
|
●
|
|
|
Tangki air bahan bakar minyak
|
○ ●
|
|
|
Jalan local
|
|
|
|
Sawah
|
|
|
|
SIFAT
|
|||
OBJEK
|
OBJEKTIF
|
ABSTRAK
|
HURUF
|
Titik astronomi
|
|
|
A 12
|
Titik dopler
|
|
|
A 43
|
Peta Tematik
BENTUK
|
||||
OBJEK
|
TITIK
|
GARIS
|
AREA
|
|
Jalan
|
|
|
|
|
Sungai
|
|
|
|
|
Pusat desa
|
|
|
|
Untuk Simbol berdasarkan Sifat tidak di temukan pada peta
tematik.
v Membuat
layout peta tematik
|
Keterangan :
1. Muka
peta
2. Judul
peta
3. Keterangan
/ legenda peta
4. Sumber
peta
5. Penunjuk
peta
6. Penerbit
peta
5.2
Pembahasan
Mengamati kedua peta
(peta dasar dan peta tematik)
Langkah awal yang harus kami lakukan
sebagai praktikan, yaitu mengamati kedua peta yang tersedia yaitu peta dasar
Kec. Tilamuta, Kab. Boalemo dan peta tematik Sungai Bone, Provinsi Gorontalo
untuk melihat komponen-komponen yang terdapat pada kedua peta tersebut
sebagaimana yang tertera dalam prosedur kerja praktikum acara 1.
Menganalisis dan membandingkan
komponen-komponen peta yang ada pada peta dasar dan peta tematik
Setelah mengamati kedua buah peta,
selanjutnya kami melakukan penganalisian dan membandingkan kedua
komponen-komponen yang ada antara kedua peta. Pada tahap ini kami menemukan ternyata
tidak semua komponen-komponen peta yang ada pada peta dasar di miliki oleh peta
tematik, hal ini di sebabkan karena peta tematik merupakan suatu peta yang
didalamnya hanya terdapat suatu tema tertentu, misalnya peta curah hujan, peta
kemiringan lereng, peta sungai, dll bila di bandingkan dengan peta dasar.
Sehingga komponen-komponen petanya pun tidak terlalu rinci seperti
komponen-komponen pada peta dasar.
Komponen-komponen peta yang tidak
dimiliki oleh peta tematik tersebut, antara lain yaitu informasi nama dan nomor
lembar peta, petunjuk pembacaan koordinat UTM, pembagian daerah administrasi,
singkatan dan kesamaan arti peta, dan nomor lembar peta.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
antara Peta Kecamatan Tilamuta dan Peta Sungai Bone, Provinsi Gorontalo, memiliki
perbedaan komponen peta dan tidak semuanya komponen peta yang ada pada peta
Kecamatan Tilamuta dimilki oleh Peta Sungai Bone, Provinsi Gorontalo.
Mengukur jarak antara
kedua objek yang ada pada peta.
Sesuai dengan prosedur kerjanya, maka
pada tahap ini kami melakukan pengukuran antara dua objek yang ada pada peta
dasar dengan menggunakan mistar. Kami mengukur jarak antara Gunung Binonggu dan
Gunung Bulotokai , kemudian menentukan jarak sesungguhnya dilapangan.
Sehingga dapat disajikan datanya sebagai
brikut :
Dik
: jarak antar gunung Binonggu dan Gunung Bulotokai : 2.5 cm
Skla peta : 1 : 50.000
Dit :
jarak sesungguhnya di permukaan bumi ?
Jarak
dipeta
Jarak
sebenarnya dipermukaan bumi
|
Skala =
|
2.5
cm
Jarak
sebenarnya di permukaan bumi
|
1 : 50.000 =
2.5
x 50.000 = 125.000 cm
=
1.25 Km
Dengan demikian jarak antara gunung
Binonggu dan Gunung Bulokai sesungguhnya di lapangan yaitu 1.25 Km dengan skala
peta 1: 50.000 dan jarak sesungguhya di peta 2.5 cm.
Membuat dan
mengklasifikasikan simbol.
Pertama-tama yang kami lakukan dalam
membuat dan mengklasifikasikan simbol yaitu
melihat kembali Peta Kec. Tilamuta dan Peta Sungai Bone yang tersedia,
selanjutnya dengan menggunakan kaidah penulisasn kartografis, kami melakukan
pengklasifikasian simbol berdasarkan Bentuk dan sifat.
ü Mengklsifikasikan
simbol berdasarkan Bentuk
Berdasarkan
bentuk, simbol dapat di klsifikasikan
menjadi tiga bagian yaitu : Simbol titik, simbol garis, dan simbol area atau
luasan.
Sesuai dengan hasil
pengamatan yang kami lakukan, maka dapat di uiraikan:
-
Simbol titik :
Bangunan, tangki air bahan bakar minyak, Pusat desa, dll
-
Simbol garis : Jalan,
Jalan lokal, Sungai, dll
-
Simbol Area : Sawah,
dan sebagainya.
ü Mengklasifikaikan
simbol berdasrkan sifat
Berdasrakan
sifat, simbol dapat di klasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu : Simbol
Objektif, Simbol Abstrak, dan simbol huruf.
Pada
pengklasifikasian simbol berdasarkan sifat ini, kami sebagai praktikan tidak
menemukan simbol yang bersifat Objektif dan simbol yang bersifat Abstrak pada
peta Kec. Tilamuta, yang ada hanyalah Simbol huruf yaitu : Titik Astronomi (A
12) dan titik Dopler (A 43). Demikian juga halnya dengan Peta Sungai Bone, kami
tidak menemukan simbol berdasrakan sifat baik Simbol Objektif, Simbol Abstrak,
dan Simbol Huruf
Mendeskripsikan
informasi dari simbol-simbol tersebut berdasarkan legenda peta.
-
Bangunan di beri simbol
titik yang berwarna hitam.
-
Tangki air bahan bakar
di beri dua simbol titik. Titik satu tidak berwarna sedangkan titik satu
berwarna hitam.
-
Pusat desa di beri
simbol titik berwarna hitam dan berada dalam kotak persegi.
-
Jalan diberi simbol
garis yang berbentuk berupa garis lurus dan berwarna hitam. Ketebalan garis
tersebut berbeda-beda , biasanya disesuaikan dengan tingkat kewenangan atas
jalan tersebut. Misalnya jalan Negara lebih tebal dari pada jalan provinsi dan
jalan provinsi lebih tebal dari pada jalan kabupaten.
-
Sungai di beri symbol
garis yang bentuknya mirip ranting pohon yang bercabang-cabang dan berwarna
biru. Tipis pada ujung yang satu dan tebal serta lebar pada ujung yang satunya
lagi. Ujung yang tipis menunjukan bagian hulu sungai, sedangkan ujung yang
tebal menunjukan bagian hilir. Hal itu disebabkan karena sungai mempunyai pola
aliran yang berbeda-beda.
-
Titik astronomi di beri
simbol huruf, yaitu A 12
-
Titik dopler diberi
simbol huruf A 43
Membuat Layout pada
salah satu peta
Dalam membuat layout pada peta ini, kami
sebagai praktikan, memilih peta tematik, karena lebih muda dan lebih sedikit
data yang di sajikan di bandingkan dengan peta dasar kemudian di buat dalam
bentuk kotak atau persegi bahkan persegi panjang.
Pada layout peta yang kami buat terdapat
enam kotak dan masing-masing kotak di beri nomor sesuai dengan urutannya di
dalam peta. Sehingga dapat di uraikan sebagai berikut :
-
Pada kotak atau kolom
nomor 1, menunjukan muka Peta atau Isi Peta dari Sungai Bone, Provinsi
Gorontalo,
-
Kotak atau kolom nomor
2, menunjukan judul peta yaitu : Peta Sungai Bone, Provinsi Gorontalo
-
Kotak nomor 3,
menunjukan keterangan atau legenda peta
-
Kolom nomor 4 yang
bentuknya persegi panjang, menunjukan sumber atau referensi peta.
-
Nomor 5, menunjukan
petunjuk peta
-
Kolom nomor 6,
menunjukan Penerbit peta tersebut.
6.
Kesimpulan
dan Saran
6.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat di
simpulkan bahwa, peta merupakan gambaran objek permukaan bumi yang di tuangkan
dalam selembar kertas dan di perkecil dalam bentuk dua dimensial yang memiliki
komponen-komponen tertentu dan memiliki perbedaan komponen antara peta dasar
(peta Kec. Tilamuta) dengan peta tematik (peta Sungai Bone, Prov. Gorontalo).
Yang mana perbedaan antara kedua komponen ini yaitu Peta dasar adalah peta yang
digunakan sebagai dasar pembuatan peta lainnya, sedangkan Peta tematik (juga
disebut juga sebagai peta statistik atau peta tujuan khusus) menyajikan patron
penggunaan ruangan pada tempat tertentu sesuai dengan tema tertentu.
Jadi
antara peta dasar dan peta tematik memiliki perbedaan data yang di sajikan,
baik skala peta, simbol peta, legenda, komposisi, dan bahkan layout peta
tersebut.
6.2 Saran
1. Usahakan dalam penyajian data pada
peta, baik peta tematik maupun peta dasar harus sesuai dengan kenyataan yang
ada di permukaan bumi, misalnya simbol. Untuk penentuan dan penggunaan
simbolnya harus sederhana dan dapat di mengerti oleh pembaca peta.
2. Dengan adanya laporan praktikum
kartografi tentan Komponen Peta ini, maka saya sebagai penulis mengharapakn
kepada pembaca atau teman-teman mahasiswa agar kiranya dapat memanfaatkannya
dengan baik guna untuk menambah pengetahuan tentang Peta.
Daftar Pustaka
Sune, Nawir. 2011. Modul Praktikum Kartografi. Gorontalo. UNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar