Daftar isi
Daftar
isi......................................................................................................... 1
1. Tujuan
Praktikum...................................................................................... 2
2. Alat
dan Bahan.......................................................................................... 2
3. Prosedur
Kerja........................................................................................... 2
4. Kajian
Teori............................................................................................... 3
5. hasil pengamatan
5.1
hasil...................................................................................................... 5
5.2
Pembahasan......................................................................................... 7
6.
Kesimpulan dan saran................................................................................ 10
7.
Daftar pustaka............................................................................................ 11
ACARA 7
PENGUKURAN JARAK DAN LUAS
I.
Tujuan
Setelah melakukan paktikum ini
mahasiswa di harapkan :
1. Mahasiswa
dapat mengukur jarak sesungguhnya dari 2 objek yang ada di peta
2. Mahasiswa
dapat menghitung nilai luas dari suatu area di peta
II.
Alat
Dan Bahan
2.1
Alat
1. Alat
tulis menulis
2.2
Bahan
1. Peta
RBI
2. Kertas
grafik
3. Kertas
gambar
4. Kertas
kalikir
5. benang
III.
Prosedur
Kerja
Pengukuran jarak
1. Menyiapkan
peta RBI
2. Menentukan
2 titik yang akan di ukur jaraknya dan mengukur dengan menggunakan penggaris
bernilai (mistar)
3. Menggambarkan
kedua titik tersebut pada kertas gambar
4. Menghitung
jarak sesungguhnya dilapangan dengan menggunakan skala peta
5. Unuk
mengukur jarak sesungguhnya di lapangan dengan menggunakna skala peta
6. Untuk
mengukur jarak 2 titik yang tidak beraturan, menggunakan benang dengan
menggunakan pola garis yang akan di ukur. Setelah itu, panjang benang tersebut
di ukur dengan mistar dan di komplikasi dengan skala peta.
Pengukuran
luasan
1. Menentukan
daerah yang akan di ukur luasannya
2. Menggambar
daerah tersebut pada kertas kalkir. Dan memindahkan ke kertas grafik
3. Member
bingkai pada gambar tersebut seperti membuat grid berukuran 1x1
4. Menghitung
jumlah kotak yang terpenuhi daerah tersebut
5. Menghitung
luas daerah tersebut dengan mengalikan jumlah kotak penuh dengan luasan kotak.
Selanjutnya mengkomplikasikannya dengan skala peta
IV.
Kajian
Teori
Jarak
dapat di perhitungkan dari segi fisik dan dapat dipandang dari segi fungsional.
Jarak dari segi fisik atau absolute di ukur dengan satuan meter atau satuan
yang lain. Sedangkan jarak fungsional atau jarak relative di ukur berdasarkan
pertimbangan berbagai cara melakukan perjalanan yang berkaitan dengan tingkat
kesulitan, waktu, dan biaya. Untuk menghitung jarak lurus (horizontal) dari
suatu tempat ke tempat lain caranya adalah dengan mengalikan jarak di peta
dengan angka penyebut skala. Seperti : skala = jarak sebenarnya/ jarak pada
peta, dan untuk mencari jarak yang ada
dip eta rumusnya adalah : jarak pada peta = jarak sebenarnya / skala, serta
untuk mencari jarak yang sebenarnya yaitu : jarak sebenarnya = skala x jarak
pada peta.
Penentuan
jarak horizontal di peta akan sedikit
rumit apabila jarak yang akan di ukur berkelok-kelok (misalnya : sungai, dan
jalan). Untuk perhitungan semacam ini dapat dilakukan dengan alat yang di sebut
curvimeter. Caranya adalah alat tersebut di stel jarumnya pada angka nol dan di
letakan pada awal titik yang akan di ukur, kemudian di jalankan mengikuti
liku-liku sungai atau jalan yang di maksud di peta sehingga pada titik akhir pengukuran, kemudian baca hasil akhir angka
pada curvimeter. Angka tersebut sesuai dengan skala yang dimaksud kemudian di
kalikan dengan hasilnya adalah jarak fisik di lapangan.
Peta
mencerminkan berbagai tipe informasi dari unsure muka bumi maupun segala
sesuatu yang ada kaitannya dengan muka bumi. unsur geogrfais pada peta dapat di
bagi menjadi beberapa kelompok yaitu :
a. Unsur
posisional yaitu unsur-unsur yang tidak memiliki dimensi luasan. Misalnya titik
ketinggian, sumur pengeboran, pusat pelayanan.
b. Unsur
linear yaitu unsur yang mempunyai luasan pada sisi atau di mensi satu.
Missalnya jalan, sungai, dan garis pantai.
c. Unsur
luasan yaitu unsur yang mempunyai luasan atau unsur dimensi misalnya, wadu,
danau, kecamatan.
Mengitung
luas dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung daerah yang di ukur.
Luas
wilayah dapat di ukur dengan berbagai cara antara lain :
a. Dengan
pembuatan kisi atau kotak (square method)
b. Dengan
pembuatan garis potong (stripped method)
c. Dengan
menggunakan cara segitiga (triangle method)
d. Dengan
alat pengukur luas (planimeter)
V.
Hasil
Dan Pembahasan
5.1
Hasil
a. menghitung
jarak tak beratura
Dik
: jarak di peta = 21,5 cm
Skala = 1 :
50.000
Dit
= jarak di lapangan …?
Penye
:
jarak sebenarnya = skala
peta x jarak di peta
= 50.000 cm x 21.5 cm
= 1.075.000 cm
= 1,075 km
b. Menghitung
Luasan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Dik
: jumlah grid = 21
Perbesaran =
1x1 cm
Skala = 1 : 50.000
Dit
: luas …?
Penye
:
Luas
= ((jumlah kotak) x (ukuran grid)2 x (skala)2
=
(10 x (1x1 cm)2) x (50.000)2
= (10) x (50.000)
cm2
=
10 x 2.500.000.000 cm2
=
25.000.000.000 cm2
= 2,5 Km2
5.2
Pembahasan
a.
Pengukuran
Jarak
Langkah kerja yang
pertama pada percobaan ini adalah menyiapkan peta RBI dengan skala 1 : 50.000,
akan tetapi sebelum kami melakukan praktikum kami sedikit mendengarkan intrufsi
dari koordinator asisten mengenai pengukuran jarak dan luas.
Setelah kami
mendengarkan arahan dari koordinator asisten kami langsung melanjutkan tugas
kami yaitu dengan melihat langkah kerja selanjutnya kami melanjutkan tugas kami
sebagai praktikan, dengan langkah kerja yang selanjutnya yaitu menentukan dua
titik yaitu titik A dan B yang tidak beraturan yang akan di ukur jaraknya dan
untuk mengukur jarak tersebut kami menggunakan berupa alat ukur yaitu mistar
dengan satuan Cm. untuk mengukur jarak ini kami merumuskan bahwa daerah yang
akan kami ukur jaraknya adalah daerah aliran sungai huluhilir dutula bunggadi dengan
bimbingan asisten kami.
Setelah kami menentukan
dua titik kami menggambarnya kembali pada kertas transparan, fungsi kami
menggambar kembali di kertas transparan ialah untuk mempermudah kami dalam
pengukuran serta peta RBI tidak tercoret dengan tinta yang kami gunakan.
Kemudian setelah kami
menggambar dua titik tersebut kami menghitung jarak di lapangan dengan
menggunakan skala peta dengan cara jarak lapangan sama dengan skala di kali
dengan jarak yang ada di peta. Namun sebelum itu untuk mengukur dua titik yang
telah di tentukan tadi, kami menggunakan benang untuk mengukur garis yang tidak
beraturan itu dengan cara mengikuti pola garis aliran sungai tersebut yang ada
di peta, setelah itu panjang benang yang kami gunakan untuk mengikuti pola
garis aliran sungai kami ukur dengan menggunakan mistar dengan satuan cm.
Pada pengukuran ini
kami menemukan jarak garis pola aliran sungai hulu hilir yaitu sepanjang 21,5
Cm di peta, Namun setelah kami mengukur jarak yang ada di lapangan dengan
menggunakan rumus yaitu jarak di lapangan =
skala x jarak yang ada di peta kami menemukan jarak yang sesungghnya
dilapangan yaitu1,075 Km.
b.
Pengukuran
Luas
Pada pembahasan tentang
pengukuran luas ini kami hanya melanjutkan pembahasan sebelumnya, karena
pengukuran luasan ini praktikumnya di adakan secara bersamaan dengan pengukuran
jarak.
Yang pertama kami
lakukan pada praktikum ini yaitu kami menentukan daerah yang akan kami ukur
luasannya. Setelah daerah di tentukan kami menggambarnya kembali di kertas
transparan, fungsi kami memindahkannya pada kertas transparan yaitu sama dengan
pembahasan sebelumnya tentang pengukuran jarak yaitu agar supaya peta RBI tidak
kotor dengan tinta serta mempermudah kami untuk menentukan luas daerah
tersebut. Kemudian setelah kami menggambarnya di kertas transparan kami
menyalin kembali gambar daerah tersebut pada kertas grafik.
Setelah gambar tersebut
kami salin di kertas grafik kami memberi bingkai pada gambar daerah tersebut
seperti membuat grid ukuran 1x1 cm. fungsi kami menyalin di kertas grafik
adalah supaya kami mudah untuk mencari luas dari daerah tersebut.
Setelah di beri
bingkai, kami menghitung jumlah kotak yang terpenuhi daerah tersebut. Dan cara
mengitungnya adalah dengan cara jika garis dari daerah tersebut lebih dari
setengah kotak atau terisi sepenuhnya maka di hitung satu kotak, akan tetapi
jika garis tersebut tidak sampai setengah dari kotak maka kotak itu tidak di
hitung.
Selanjutnya kami pindah
keprosedur selanjutnya, prosedur yang akan kami bahas ini adalah prosedur yang
terakhir atau langkah terakhir yang kami lakukan dalam menghitung luas daerah,
prosedurnya adalah menghitung luas daerah tersebut dengan mengalikan jumlah
kotak penuh dengan luas kotak. Selanjutnya di komplikasikan dengan skala. Pada
prosedur ini kami menghitung jumlah kotak yang terisi penuh maupun yang terisi
setengah dan jumlah yang kami dapatkan dalam kotak tersebut berjumlah 10 kotak, selanjutnya kami akan menghitung luas daerah
tersebut dengan cara menghitung luas sama dengan jumlah buka kurung grid/kotak
di pangkatkan 2 atau di kuadratkan dikali dengan perbesaran di kuadratkan juga
balas kurung kemudian di kali dengan skala, Dan skala juga tetap di kuadratkan.
Seperti apa yang asisten intrufsikan bahwa untuk mencari luas harus di
kuadratkan. Dan untuk perbesaran di sini yaitu seperti yang telah di jelaskan
sebelumnya bahwa kami memberi bingkai pada gambar tersebut seperti membuat
grid. Jadi kami mengambil perbesan 1 x 1 cm. setelah semuanya di kalikan maka
luas daerah yang kami tentukan adalah 25.000.000.000 cm2 kemudian
kami salin ke kilometer hasilnya adalah 2,5 Km2.
VI.
Kesimpulan
Dan Saran
6.1
Kesimpulan
Dari hasil praktikum
yang telah kami lakukan, saya mengambil kesimpulan bahwa :
a. Pengukuran
jarak
Penentuan jarak
horizontal di peta akan sedikit rumit
apabila jarak yang akan di ukur berkelok-kelok (misalnya : sungai, dan jalan).
Untuk perhitungan semacam ini dapat dilakukan dengan alat yang di sebut
curvimeter. Caranya adalah alat tersebut di stel jarumnya pada angka nol dan di
letakan pada awal titik yang akan di ukur, kemudian di jalankan mengikuti
liku-liku sungai atau jalan yang di maksud di peta sehingga pada titik
akhir pengukuran, kemudian baca hasil
akhir angka pada curvimeter.
b. Pengukuran
luas
Kita harus mengukur
luas dengan teliti, serta menjumlahkannnya dengan teliti pula
6.2
Saran
Dari kedua
pengukuran yang ada saya menyarankan bahwa ketika kita di hadapkan dengan apa
yang saya hadapi sekarang yaitu praktikum kita hendaknya memperhatikan/
menjalankan sesuai prosedur kerja yang ada
DAFTAR PUSTAKA
Sune,
Nawir. Yusuf, Daud. 2010. Modul Praktikum
Geografi Tanah. Universitas Negeri Gorontalo: Gorontalo.
Yusuf,
Daud. Nawir, sune.dkk.2010.Bahan Ajar
Kartografi.Gorontalo: UNG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar