Daftar isi
Daftar
isi.................................................................................................................... 1
1. Tujuan
Praktikum.................................................................................................. 2
2. Alat
dan bahan...................................................................................................... 2
3. Prosedur
kerja........................................................................................................ 2
4. Kajian
teori............................................................................................................ 3
5. Hasil
dan Pembahasan
5.1 Hasil............................................................................................................... 5
5.2 Pembahasan.................................................................................................... 17
6. Kesimpulan
dan Saran
6.1 Kesimpulan.................................................................................................... 20
6.2 Saran.............................................................................................................. 20
Daftar
Pustaka........................................................................................................... 21
Lampiran
ACARA
8
PENGENALAN
KOMPAS
1.
Tujuan
Setelah melakukan
praktikum acara ini, diharapkan :
a. Praktikkan
dapat menggunakan kompas
b. Praktikkan
dapat memahami konsep garis kontur dari penggunaan kompas.
2.
Alat
dan Bahan
2.1 Alat
a. Alat
tulis menulis
b. Papan
alas
c. Kompas
tipe bruton
2.2
Bahan
a. Roll
meter
b. Altimeter
c. Patok
8 buah
d. Kertas
grafik
3.
Prosedur
kerja
a)
Menentukan lokasi yang
akan diukur atau dibuat topografi
b)
Pasang patok dengan
sistem polygon tertutup, menentukan patok pertama dan patok terakhir dengan
putaran searah jarum jam minimal 4 patok utama. Sisanya adalah patok detail
yang dipasang didalam daerah patok utama (polygon) yang mewakili beda tinggi
dilapangan.
c)
Pertama-tama, berdiri
dipatok pertama dan kompas berada diatas patok. Kemudian mengukur arah kepatok
2 dan catat angka yang ditunjukan oleh kompas. Mengulangi langkah ini untuk
patok 2 ke 3 dan lainnya
d)
Dengan menggunakan roll
meter , menghitung jarak dari patok 1 ke patok 2, dan seterusnya.
e)
Dengan menggunakan
altimeter, lihatlah ketinggian masing-masing patok.
f)
Mencatat setiap
pengukuran pada format isian yang ada.
Pembuatan peta
a) Menentukan
skala peta dan interval kontur yang akan digunakan.
b) Memindahkan
data lapangan kedalam peta dengan menggunakan kertas grafik.
c) Membuat
garis kontur dengan menggunakan metode spider net.
d) Menggambar
peta tersebut dengan menggunakan metode penggambaran peta yang berlaku.
4.
Kajian
teori
Kompas
Kompas
adalah alat penunjuk arah, yaitu arah utara magnetis bumi yang disebabkan oleh
sifat kemagnetannya. Karena sifat ini, maka dalam penggunaanya jauhkan kompas
dari pengaruh benda-benda yang terbuat dari baja atau besi, karena akan
menyebabkan penunjukan yang salah pada jarumnya.
Kompas
Arienteering
1.
Basaplate / kompas
protactor , ditemukan Kjellstrom bersaudara , terdiri atas rectangular
baseplate (panah warna merah sepanjang axis), lingkaran kompas (0, hampir
diseluruh dunia untuk lingkaran penuh adalah 360o, tetapi sebagian
belahan eropa menggunkan 400o). Tanda dibagian dasar rumah kompas
(panah dan garis parallel didalam panah),, lanyard untuk memasang kompas
dipinggang, garis skala untuk ukuran jarak peta sepanjang satu atau lebih ujung
dari besplate, cermin untuk membaca peta secara detail ,lubang berbentuk
lingkaran dari segitiga untuk menandai jalur orienteering diatas peta.
2. Kompas
ibu jari , organisasi orienteering top dari swedia membuat kompas baru dengan
mempertajam baseplate dan membuat lubang untuk memasang kompas tersebut
dijempol.kompas ini lalu dipasang dijempol tangan kiri, diletakkan diatas
kompas yang juga dipegang dengan kiri pula keuntungan dari model ini adalah
peta dan kompas selalu dibaca dalam satu unit, peta menjadi lebih mudah dibaca
dan cepat , ditambah satu tangan bebas bergerak. Kekurangannya adalah sudut
yang sangat akurat sesuai dengan sudut kompas sangat sulit diambil.
Kompas
bidik
1) Kompas
prismatic
2) Kompas
lensa
5.
Hasil
dan Pembahasan
5.1 Hasil praktikum
Tabel 1 Nilai Arah dan Jarak Patok
Patok
|
Arah
(0)
|
Jarak
(m)
|
Kebalikan
arah patok (0)
|
P1-P2
|
104
|
37
|
283
|
P2-P3
|
22
|
40
|
201
|
P3-P4
|
285
|
50
|
108
|
P4-P1
|
181
|
42
|
367
|
P1-t1
|
65
|
18
|
245
|
P1-t2
|
60
|
33
|
240
|
T1-t2
|
50
|
16
|
230
|
P2-t1
|
311
|
25
|
131
|
P3-t2
|
50
|
22
|
230
|
P3-t1
|
236
|
39
|
56
|
P4-t2
|
130
|
37
|
310
|
Tabel 2 Nilai
Ketinggian Patok
No
|
Patok
|
Ketinggian
(mdpl)
|
1
|
P1
|
70
|
2
|
P2
|
65
|
3
|
P3
|
60
|
4
|
P4
|
75
|
5
|
T1
|
80
|
6
|
T2
|
85
|
Table 3. Pengkoreksian
dan arah hasil koordinat
No
|
Arah pengukuran patok
|
Besar sudut (o)
|
Selisih sudut (o)
|
Kesalahan
(selisih-1800)
|
Koreksi sudut
kesalahan (kesalahan: 2)
|
Arah hasil koordinat
(0)
|
1
|
P1 – P2
|
1040
|
1790
|
-10
|
- 0,50
|
103,50
|
2
|
P2 – P1
|
2830
|
1790
|
-10
|
+ 0,50
|
283,50
|
3
|
P2 – P3
|
220
|
1790
|
-10
|
- 0,50
|
21,50
|
4
|
P3 – P2
|
2010
|
1790
|
-10
|
+ 0,50
|
201,50
|
5
|
P3 – P4
|
2850
|
1770
|
-30
|
+ 1,50
|
286,50
|
6
|
P4 – P3
|
1080
|
1770
|
-30
|
- 1,50
|
106,50
|
7
|
P4 – P1
|
1810
|
1860
|
60
|
+ 30
|
1840
|
8
|
P1 – P4
|
3670
|
1860
|
60
|
+ 30
|
3700
|
9
|
P1 – T1
|
650
|
1800
|
00
|
-
|
650
|
10
|
T1 – P1
|
2450
|
1800
|
00
|
-
|
2450
|
11
|
P1 – T2
|
6000
|
1800
|
00
|
-
|
600
|
12
|
T2 – P1
|
2400
|
1800
|
00
|
-
|
2400
|
13
|
T1 – T2
|
500
|
1800
|
00
|
-
|
500
|
14
|
T2 – T1
|
2300
|
1800
|
00
|
-
|
2300
|
15
|
P2 – T1
|
3110
|
1800
|
00
|
-
|
3110
|
16
|
T1 – P2
|
1310
|
1800
|
00
|
-
|
1310
|
17
|
P3 – T2
|
500
|
1800
|
00
|
-
|
500
|
18
|
T2 – P3
|
2300
|
1800
|
00
|
-
|
2300
|
19
|
P3 – T1
|
2360
|
1800
|
00
|
-
|
2360
|
20
|
T1 – P3
|
560
|
1800
|
00
|
-
|
2360
|
21
|
P4 – T2
|
1300
|
1800
|
00
|
-
|
1300
|
22
|
T2 – P4
|
3100
|
1800
|
00
|
-
|
3100
|
Hasil praktikum :
Di ketahui:
Skala peta = 1 :
400
Kontur interval :
Ci =
penyebut skala
=
400
=
= 0,2
Di Tanya:
ü Jarak
dipeta …?
ü Interval
ketinggian …?
ü Jarak
antar titik …?
Penyelesaian :
v Untuk
P1 – P2
a) Jarak
dipeta
=
= 9,25 cm
b) Interval
ketinggian
P1 =
70 mdpl
P2 =
65 mdpl
ü Intervalnya
= 70 – 65
= 5 mdpl
c) Jarak
antar titik =
=
= 1,85
v Untuk
P2 – P3
a) Jarak
dipeta =
=
= 10 cm
b) Interval
ketinggian
P2 =
65 mdpl
P3 =
60 mdpl
ü Inetrvalnya
= 65 – 60
= 5 mdpl
c) Jarak
antar titik =
=
= 2 cm
v Untuk
P3 – P4
a) Jarak
dipeta =
=
= 12,5 cm
b) Interval
ketinggian
P3 =
60 mdpl
P4 = 75
mdpl
ü Intervalnya
= 75 – 60
= 15 mdpl
c) Jarak
antar titik =
=
= 0,83 cm
v Untuk
P4 – P1
a) Jarak
dipeta =
=
= 10,5 cm
b) Interval
ketinggian
P4 =
75 mdpl
P1 =
70 mdpl
ü Intervalnya
= 75 – 70
= 5 mdpl
c) Jarak
antar titik =
=
= 2,1 cm
v Untuk
P1 – T1
a) Jarak
dipeta =
=
= 4,5 cm
b) Interval
ketinggian
P1 =
70 mdpl
T1 =
80 mdpl
ü Intervalnya
= 80 -70
= 10 mdpl
c) Jarak
antara titik =
=
= 0,45 cm
v Untuk
P1- T2
a) Jarak
dipeta =
=
= 8, 25 cm
b) Interval
ketinggian
P1 = 70 mdpl
T2 = 85 mdpl
ü Intervalnya
= 85 - 70
= 15 mdpl
c) Jarak
antara titik =
=
= 0,55 cm
v Untuk
T1 – T2
a) Jarak
dipeta =
=
= 4 cm
b) Interval
ketinggian
T1 =
80 mdpl
T2 =
85 mdpl
ü Intervalnya
= 85 – 80
= 5 mdpl
c) Jarak
antara titik =
=
= 0,8 cm
v Untuk
P2 – T1
a) Jarak
dipeta =
=
= 6,25 cm
b) Interval
ketnggian
P2 = 65 mdpl
T1 = 80 mdpl
ü Intervalnya
= 80 – 65
= 15 mdpl
c) Jarak
antara titik =
=
= 0,41 cm
v Untuk
P3 – T2
a) Jarak
dipeta =
=
= 5,5 cm
b) Interval
ketinggian
P3 = 60 mdpl
T2 = 85 mdpl
ü Intervalnya
= 85 – 60
= 25 mdpl
c) Jarak
antara titik =
=
= 0,22 cm
v Untuk
P3 – T1
a) Jarak
dipeta =
=
= 9,75 cm
b) Intervalnya
ketinggian
P3 = 60 mdpl
T1 = 80 mdpl
ü Intervalnya
= 80 – 60
=
20 mdpl
c) Jarak
antara titik =
=
= 0,45 cm
v Untuk
P4 – T2
a) Jarak
dipeta =
=
= 9,25
b) Interval
ketinggian
P4 = 75 mdpl
T2 = 85 mdpl
ü Intervalnya
= 85 – 75
= 10 mdpl
c) Jarak
antar titik =
=
= 0,92 cm
Gambar 1
Gambar
2
Gambar
3
5.2
Pembahasan
Dalam
pembahasan kali ini saya akan membahas tentang praktikum acara 8 mengenai
PENGENALAN KOMPAS.
v Menentukan
Lokasi yang akan di buat Tofografinya
Sebelum
melakukan praktikum terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian dari
kompas. Kompas adalah alat penunjuk arah, yaitu arah utara magnetis bumi yang
disebabkan oleh sifat kemagnetisannya. Selanjutnya kami mempersiapkan alat dan
bahan yang akan kami gunakan dalam praktikum ini. Pertama yang kami lakukan
menentukan lokasi yang akan diukur atau topografinya, lokasi yang kami pilih
yakni lapangan Damhil UNG.
v Memasang
Patok dengan system polygon tertutup dan menentukan jarak antar patok-patok.
Setelah
memilih lokasi, selanjutnya kami menuju lokasi, sesampai di lokasi kami memasang
patok dengan polygon tertutup, setiap patok kami beri simbol. Untuk Patok pertama kami beri simbol P1 dan
patok terakhir P4 dengan putaran searah jarum jam minimal 4 patok
utama, 2 patok detail dengan simbol T1 dan T2 dipasang di
dalam daerah patok utama (polygon) yang mewakili beda tinggi di lapangan.
Setelah itu kami berdiri disamping patok P1 sambil memegang kompas
yang berada di atas patok, kemudian kami mengukur dengan mengarahkan kompas ke
patok P2 dengan catatan kami membaca dan mencatat angka yang
ditunjukkan oleh kompas, arah angka yang tercantum pada kompas menunjukkan 1040
dan kebalikannya P2 ke P1 adalah 2830, tak
lupa juga kami mengukur jarak P1 dan P2 dengan
menggunakan roll meter, jarak P1 dan P2 37. Langkah
berikutnya seperti halnya pada patok pertama dan patok ke dua, dengan hasil
setiap patok antara :
·
Patok P2 ke
P3 dengan arah 220 kebalikannya 2010 dan jaraknya 40
·
Patok P3 ke
P4 dengan arah 2850 kebalikannya 1080 dan
jaraknya 50
·
Patok P4 ke
P1 dengan arah 1810 kebalikannya 3670 dan
jaraknya 42
Setelah mengukur
setiap patok satu ke patok lainnya, kami mengukur arah 2 patok detailnya dengan
kompas, hasilnya arah T1 ke T2 adalah 500
kebalakannya 2300 dan jarak patok T1 ke T2 16.
Langkag selanjutnya kami mengukur arah patok utama sampai patok terakhirnya ke 2 patok detailnya dengan menggunakan
kompas dan jarak dengan roll meter. Hasil seperti di bawah ini :
·
Patok P1 ke
T1 dengan arah 650 kebalikannya 2450 dan
jaraknya 18
·
Patok P1 ke
T2 dengan arah 600 kebalikannya 2400 dan
jaraknya 33
·
Patok P2 ke
T1 dengan arah 3110 kebalikannya 1310 dan
jaraknya 25
·
Patok P3 ke
T2 dengan arah 500 kebalikannya 2300 dan jaraknya 22
·
Patok P3 ke
T1 dengan arah 2360 kebalikannya 560 dan
jaraknya 39
·
Patok P4 ke
T2 dengan arah 1300 kebalikannya 3100 dan
jaraknya 37
Setelah melaksanakan praktikum kami kembali ke
ruangan dan mencatat hasilnya. Sehingga dapat di ketahui skala petanya 1 : 400 dan
mencari kontur intervalnya dengan menggunakan rumus Ci =
x
penyebut skala
=
x
400
=
= 0,2
Selanjutnya
kami menentukan jarak dipeta, interval konturnya, dan jarak antara titik dengan
menggunakan hasil yang dari lapangan. Untuk menghitung jarak dipeta menggunakan
rumus =
,
intervalnya dengan megurangi nilai patok pertama dengan nilai patok kedua, dan
untuk menghitung jarak antar titik menggunakan rumus =
setelah menghitung nilai dari semua patok
kemudian menggambar peta ke dalam kertas grafik, tak lupa juga membuat kontur
dengan menggunakan metode spider net.
Setelah
semua data di peroleh yag di catat pada format isian, langkah terakhir yang
kami lakukan yaitu mengitung atau mengolah data yang telah di peroleh tersebut
dengan tiga prosedur yaitu: tabel 1 menunjukan nilai arah dan jarak pada patok,
tabel 2 menunjukan nilai ketinggian patok, dan tabel 3 menunjukan pengkoreksian
dan arah hasil koordinat.
6.
Kesimpulan
dan saran
6.1 Kesimpulan
Dari
hasil praktikkum dan pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa setiap jarak
antar patok yang di buat dalam bentuk polygon tertutup mengahasilkan nilai
koordinat dan jarak yang berbeda, demikian pula hasil pengukuran jarak dan arah
koordinat kebalikan dari patok pun mengalami nilai yang berbeda. Hal ini dapat
di ketahui dengan menghitung nilai dan jarak antar patok, menghitung nilai
kentinggian dari patok, serta melakukan pengkoreksian dan perhitungan arah
hasil koordinat dari setiap titik.
6.2 Saran
Sebaiknya dalam menentukan titik
koordinta pada jarak antar patok mengggunakan alat ukur yang sesuai yaitu
kompas, dan di lakukan secara teliti untuk pembacaan hasilnya agar tidak
mengalami kesalahan dalam pengolahan data. Keadaan kompas pun perlu di
perhatikan, janagan sampai menggunakan kompas yang dalam keadaan cacat, supaya
tidak terjadi kemungkinan kesalahan pada alat.
Daftar Pustaka
Nawir,
Sune dan Yusuf Daud. 2011. Modul
Praktikum Kartografi. Gorontalo:UNG Hal 15 – 17.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar