Rabu, 12 Desember 2012

PRINSIP PEMBANGUNAN PEDESAAN


Resume Geografi Desa dan Kota
Pembangunan Pedesaan
Kelompok 5 (lima)
1.           Kasmat Yusuf
2.           Siti Khotidjah
3.           Susanti smt. Mayang
4.           Indra K. Suleman
5.           Sarna Pakaya
6.           Febrianto
7.           Nana Ngehu
Kelas : Geografi A
 


PROGRAM STUDI GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2012


A.  Pengertian Pembanguanan Pedesaan
Desa adalah bentuk pemerintahan terkecil yang ada di negeri ini. Luas wilayah desa biasanya tidak terlalu luas dan dihuni oleh sejumlah keluarga. Mayoritas penduduknya bekerja di bidang agraris dan tingkat pendidikannya cenderung rendah. Karena jumlah penduduknya tidak begitu banyak, maka biasanya hubungan kekerabatan antarmasyarakatnya terjalin kuat. Para masyarakatnya juga masih percaya dan memegang teguh adat dan tradisi yang ditinggalkan para leluhur mereka.
Sedangkan, Pembangunan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seorang manusia atau sekumpulan manusia untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sebagai makhluk berbudaya yang mempunyai keinginan untuk terus maju, tentu kita semua ingin memperoleh kemajuan dalam hidup kita. Kita melakukan kegiatan pembangunan, baik itu membangun kehidupan pribadi kita sendiri maupun kehidupan bangsa negara, karena kita merasa mempunyai kemampuan untuk membangun dan mempunyai pandangan yang optimis tentang masa depan.
Jadi, Pembanguanan pedesaan merupakan salah satu prasyarat bagi upaya peningkatan pendapatan masyarakat untuk mencapai kondisi sosial dan ekonomi yang lebih baik dan tentunya juga diikuti dengan peningkatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat di desa tersebut.
B.     Tujuan Dan Sasaran
v  Tujuan
Tujuan pembangunan pedesaan jangka panjang adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan secara langsung melalui peningkatan kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan berdasarkan pendekatan bina lingkungan, bina usaha dan bina manusia, dan secara tidak langsung adalah meletakkan dasar-dasar yang kokoh bagi pembangunan nasional.
Tujuan pembanguan pedesaan jangka pendek adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan ekonomi dan pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya alam.
Tujuan pembanguan pedesaan secara spasial adalah terciptanya kawasan pedesaan yang mandiri, berwawasan lingkungan, selaras, serasi, dan bersinergi dengan kawasan-kawasan lain melalui pembangunan holistik dan berkelanjutan untuk mewujudkan masyarakat yang damai, demokratis, berkeadilan, berdaya saing, maju dan sejahtera.
v  Sasaran
Sasaran pembangunan pedesaan adalah terciptanya:
              a.     Peningkatan produksi dan produktivitas
             b.     Percepatan pertumbuhan desa
              c.     Peningkatan keterampilan dalam berproduksi dan pengembangan lapangan kerja dan lapangan usaha produktif.
             d.     Peningkatan prakarsa dan partisipasi masyarakat.
              e.     Perkuatan kelembagaan.
              f.     Pembangunan pedesaan yang dilaksanakan harus sesuai dengan masalah yang dihadapi, potensi yang dimiliki, serta aspirasi dan prioritas masyarakat pedesaan.
C.  Ruang Lingkup Pengembangan Pedesaan
Pengembangan pedesaan mempunyai ruang lingkup, yakni:
a)    Pembangunan sarana dan prasarana pedesaan (meliputi pengairan, jaringan jalan, lingkungan permukiman dan lainnya).
b)   Pemberdayaan masyarakat.
c)    Pengelolaan sumberdaya alam (SDA) dan sumberdaya manusia (SDM).
d)   Penciptaan lapangan kerja, kesempatan berusaha, peningkatan pendapatan (khususnya terhadap kawasan-kawasan miskin).
e)    Penataan keterkaitan antar kawasan pedesaan dengan kawasan perkotaan (inter rural-urban relationship).



D.  Prinsip-Prinsip Pembangunan Pedesaan
Ada tiga prinsip pembanguan pedesaan yaitu:
1.   Kebijaksaan dan langkah-langkah pembangunan di setiap desa mengacu kepada pencapaian sasaran pembangunan berdasarkan Trilogi Pembangunan.
Ketiga unsur Trilogi Pembangunan tersebut yaitu (a) pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, (b) pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, dan (c) stabilitas yang sehat dan dinamis, diterapkan di setiap sektor, temasuk desa dan kota, di setiap wlayah dan antar wilayah secara saling terkait, serta dikembangkan secara selaras dan terpadu.
2.   Pembangunan desa dilaksanakan dengan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan. Penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan mensyaratkan setiap daerah lebih mengandalkan sumber-sumber alam yang terbaharui sebagai sumber pertumbuhan. Disamping itu setiap desa perlu memanfaatkan SDM secara luas, memanfaatkan modal fisik, prasarana mesin-mesin, dan peralatan.
3.   Meningkatkan efisiensi masyarakat melalui kebijaksanaan deregulasi, debirokratisasi dan desentralisasi dengan sebaik-baiknya.
Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan pedesaan diperlukan kerjasama yang erat antar daerah dalam satu wilayah dan antar wilayah. Dalam hubungan ini perlu selalu diperhatikan kesesuaian hubungan antar kota dengan daerah pedesaan sekitarnya, dan antara suatu kota dengan kota-kota sekitarnya. Hal ini disebabkan karena pada umumnya lokasi industri, lokasi kegiatan pertanian atau sektor-sektor lain yang menunjang/terkait cenderung terkonsentrasi hanya pada beberapa daerah administrasi yang berdekatan. Dengan kerjasama antar daerah, maka daerah-daerah yang dimaksud dapat tumbuh secara serasi dan saling menunjang.
Melalui kerjasama antara daerah-daerah/wilayah-wilayah dapat diusahakan keseimbangan pertumbuhan antara sektor pertanian dan sektor-sektor lain baik dari segi nilai tambah maupun dari segi penyiapan tenaga kerja.


E.  Strategi Pembangunan Pedesaan
Pembangunan masyarakat pedesaan merupakan bagian dari pembangunan masyarakat yang diarahkan pula kepada pembangunan kelembagaan dan partisipasi serta pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan pada satuan wilayah pedesaan. Di negara-negara berkembang, secara demografis sebagian besar penduduk tinggal di pedesaan dan memiliki tingkat pendidikan rendah.
Konsep pembangunan pedesaan menjadi pusat perhatian negara-negara berkembang sejak tahun 1950-an sampai sekarang. Setiap negara menerapkan strategi pembangunannya untuk memecahkan masalah yang dihadapi terutama menyangkut pertumbuhan penduduk, kemiskinan, urbanisasi, dan pengangguran masyarakatnya. Program dan kegiatan pembangunan pedesaan secara menyeluruh menyangkut bidang ekonomi, sektor-sektor pendidikan, jesehatan, kesempatan kerja, dan bidang sosial budaya dan lainnya.
Seperti dalam pembangunan ekonomi pada umumnya, maka dalam mewujudkan tujuan pembangunan pedesaan, terdapat paling sedikit empat jenis strategi, yaitu:
1.    Strategi Pertumbuhan
Strategi pertumbuhan umumnya dimaksudkan untuk mencapai peningkatan secara cepat dalam nilai ekonomis melalui -peningkatan pendapatan perkapita, produksi dan produktivitas sektor pertanian, permodalan, kesempatan kerja dan peningkatan kemampuan partisipasi masyarakat pedesaan.
2.    Strategi Kesejahteraan
Strategi kesejahteraan pada dasarya dimaksudkan untuk memperbaiki tanaf hidup atau kesejahteraan penduduk pedesaan melalui pelayanan dan peningkatan program-program pembangunan sosial yang berskala besar atau nasional, seperti peningkatan pendidikan, perbaikan kesehatan dan gizi, penanggulangan urbanisasi, perbaikan permukiman penduduk, pembangunan fasilitas transportasi, penyediaan prasarana dan sarana sosial lainnya.
3.    Strategi Responsif terhadap Kebutuhan Masyarakat
Strategi mi merupakan reaksi terhadap strategi kesejahteraan yang dimaksudkan untuk menanggapi kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan pembangunan yang dirumuskan oleh masyarakat sendini mungkin saja dengan bantuan pihak luar (self need and assistance) untuk memperlancar usaha mandiri melalui pengadaan teknologi dan tersedianya sumber-sumber daya yang sesuai kebutuhan di pedesaan.
Ketiga strategi pertumbuhan di atas memiliki kelemahannya masing-masing. Strategi pertumbuhan mempunyai kelemahan yaitu semakin lebamya ketimpangan anggota masyarakat yang kaya dan yang miskin. Kelemahan strategi kesejahteraan yaitu menciptakan ketergantungan masyarakat yang sangat kuat kepada pemerintah. Strategi yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat sangat sulit untuk direalisasikan, diadaptasikan dan ditransformasikan secara luas karena terlalu idealis, sehingga sukar dilaksanakan secara efektif.
4.    Strategi Terpadu dan Menyeluruh
Strategi terpadu dan menyeluruh ini ingin mencapai tujuan-tujuan yang menyangkut kelangsungan pertumbuhan, persamaan, kesejahteraan dan partisipasi aktif masyarakat secara simultan dalam proses pembangunan pedesaan
F.   Program Pembangunan Pedesaan
Berikut ini program-program yang harus dilakukan :             
1. Pengembangan Ekonomi Kerakyatan
Pembangunan ekonomi kerakyatan pada intinya adalah mengelola seluruh potensi ekonomi yang menguasi hajat hidup orang banyak dengan menerapkan prinsip atau asas ekonomi kerakyatan. Pengembangan ekonomi perdesaan sejalan dengan pembangunan ekonomi kerakyatan.
Program prioritas pengembangan ekonomi kerakyatan meliputi:
a.       Program Pemberdayaan Usaha Kecil Perdesaan dengan kegiatan berupa penyediaan kredit tanpa bunga.
b.      Pembangunan pertanian dalam arti luas dalam rangka meningkatkan ketersediaan pangan dan meningkatkan pendapatan petani, nelayan dan peternak
c.       Pengembangan dan pemberdayaan koperasi serta pengusaha mikro kecil dan menengah melalui pembinaan pengusaha kecil, pengembangan industri kecil dan pembangunan prasarana dan sarana ekonomi desa.
d.      Pengembangan potensi dan pemanfaatan teknologi tepat guna dalam rangka menunjang industri kecil perdesaan
2.  Pengembangan Kualitas Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia memegang peranan penting dalam proses pembangunan. Semakin tinggi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) maka semakin mendorong kemajuan suatu negara atau daerah.
Program untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia wilayah perdesaan diprioritaskan pada:
a. Program pengembangan pendidikan
b. Program peningkatan pelayanan kesehatan
c. Pembinaan generasi muda, seni budaya, pemuda dan olah raga
d. Program perluasan lapangan kerja dan kesempatan kerja.
e. Pembinaan kehidupan beragama
f. Peningkatan kualitas dan kuantiĆ­tas pelayanan masyarakat
3. Pembangunan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur diharapkan mampu mendukung prioritas pembangunan lainnya, khususnya pengembangan ekonomi kerakayatan dan peningkatan kualitas SDM. Program pembangunan infrastruktur pada dasarnya adalah pembangunan sarana dan prasarana yang mampu memberikan pelayanan guna mendukung kegiatan ekonomi produktif, pelayanan sosial, kegiatan sosial kemasyarakatan dan meningkatkan aksesibilitas untuk menciptakan keterkaitan ekonomi antar wilayah.
Program yang dilakukan untuk pembangunan infrastruktur wilayah perdesaan adalah:
a. Membuka isolasi daerah-daerah yang terisolasi dengan pembangunan jalan-jalan perdesaan.
b. Pembangunan prasarana perekonomian dan pertanian
c. Pembangunan prasarana pemerintahan desa/kelurahan
4. Pengembangan Pariwisata
Pengembangan pariwisata daerah diarahkan pada upaya pelestarian nilai-nilai luhur warisan budaya lokal sebagai pendukung obyek wisata daerah. Pengembangan pariwisata daerah juga diharapkan menjadi salah satu sektor unggulan diperdesaan yang memiliki sektor pariwisata yang banyak.
Berikut ini Pengembangan pariwisata yang dimaksud:
a. Pemeliharaan dan Peningkatan manfaat obyek wisata local
b. Pengembangan obyek wisata baru
c. Pelestarian dan Pengembangan nilai-nilai budaya lokal.
d. Pengembangan kesenian tradisional
e. Pengembangan industri cendera mata
5. Pelestarian Pembangunan desa yang berwawasan lingkungan
Pembangunan perdesaan yang baik tentunya harus yang berwawasan lingkungan. Misalnya dengan program ini :
a. Reboisasi pada kawasan hutan serta penghijauan pada kawasan budidaya.
b. Pembangunan tambak dengan sistem silfofishery, sistem tandon dan empang parit
G. Faktor penghambat pembangunan Desa
1.      Sikap tradisionalistis
2.      Vested interest
3.      Prasangka buruk terhadap sesuatu yang baru
4.      Kekhawatiran terjadi kegagalan pada integrasi budaya
5.      Hambatan yang bersifat ideologis
6.      komunikasi yang belum lancer
7.      tingkat pendidikan rendah
selain itu, terdapat pula sikap mental yang tidak cocok untuk pembangunan, seperti:
a.       sikap pasrah menerima
b.      sikap kurang disiplin
c.       sikap kurang suka kerja keras
d.      sikap kurang jujur
e.       sikap hidup boros
f.       sikap ketergantungan terhadap orang lain
g.      sikap prasangka buruk terhadap pembaruan
h.      ikap mengisolasi terhadap pembaruan


























Daftar Pustaka