Jumat, 23 November 2012

BIODIVERSITAS


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Di lingkungan sekitar kita, kita dapat menemui berbagai jenis makhluk hidup. Berbagai jenis hewan misalnya ayam, kucing, serangga, dan sebagainya, dan berbagai jenis tumbuhan misalnya mangga, rerumputan, jambu, pisang, dan masih banyak lagi jenis tumbuhan di sekitar kita. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri tersendiri sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup yang disebut dengan keanekaragaman hayati atau biodiversitas.
Di berbagai lingkungan, kita dapat menjumpai keanekaragaman makhluk hidup yang berbeda-beda. Keanekaragaman itu meliputi berbagai variasi bentuk, warna, dan sifat-sifat lain dari makhluk hidup. Sedangkan di dalam spesies yang sama terdapat keseragaman. Setiap lingkungan memiliki keanekaragaman hayati masing-masing.Indonesia adalah negara yang termasuk memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi.

1.2  Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan biodiversitas?
2. Apa manfaat keanekaragaman bagi kelangsungan hidup manusia?
3. Bagaimana Pengaruh kegiatan manusia terhadap keanekaragaman
hayati?

1.3  Tujuan
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan biodiversitas
2. Untuk mengetahui manfaat keanekaragaman bagi kelangsungan hidup
manusia.
3. MengetahuiPengaruh kegiatan manusia terhadap keanekaragaman 
Hayati.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biodiversitas
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah. Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies, maupun tingkatan ekosistem.
Keanekaragaman disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor keturunan atau genetik dan faktor lingkungan. Faktor keturunan disebabkan oleh adanya gen yang akan membawa sifat dasar atau sifat bawaan. Sifat bawaan ini diwariskan turun temurun dari induk kepada keturunannya. Namun, sifat bawaan terkadang tidak muncul (tidak tampak) karena faktor lingkungan. Jika faltor bawaan sama tetapi lingkungannya berbeda, mengakibatkan sifat yang tampak menjadi berbeda. Jadi, terdapat interaksi antara faktor genetik dengan faktor lingkungan. Karena adanya dua faktor tersebut, maka muncullah keanekaragaman hayati.
Sebagai contoh, kita tanam tanaman Hortensia secara stek ke dalam dua pot yang diberi media tanam berbeda. Karena dari tanaman stek, maka secara genetik tanaman itu sama. Gen yang terkandung di dalamnya sama. Tanaman yang ditanam pot yang diberi media tanam bersifat asam (misal diberi humus) akan menghasilkan bunga berwarna merah sedangkan yang ditanam di pot yang diberi media tanam bersifat basa (misal diberi bubuk kapur) akan menghasilkan bunga berwarna biru. Jadi perbedaan keasaman tanah dapat mengakibatkan keanekaragaman bunga Hortensia.
Berdasarkan hal tersebut, para pakar membedakan keanekaragaman hayatimenjadi tiga tingkatan, yaitukeanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dankeanekaragaman ekosistem.


2.2 Tingkat Keanekaragaman Hayati
1. Keanekaragaman Gen
Gen atau plasma nuftah adalah substansi kimia yang menentukan sifat keturunan yang terdapat di dalam kromosom. Setiap individu mempunyai kromosom yang membawa sifat menurun (gen) dan terdapat di dalam inti sel. Perbedaan jumlah dan susunan faktor menurun tersebut akan menyebabkan terjadinya keanekaragaman gen.Makhluk hidup satu spesies (satu jenis) bisa memiliki bentuk, sifat, atau ukuran yang berbeda. Bahkan pada anak kembar sekalipun terdapat perbedaan. Semua perbedaan yang terdapat dalam satu spesies ini disebabkan karena perbedaan gen.
Jadi, keanekaragaman gen adalah segala perbedaan yang ditemui pada makhlukhidup dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman tingkat gen ini misalnya, tanaman bunga mawar putih dengan bunga mawar merah yang memiliki perbedaan, yaitu berbeda dari segi warna. Atau perbedaan apa pun yang ditemui pada sesama ayam petelor dalam satu kandang.
2. Keanekaragaman Jenis
Spesies atau jenis memiliki pengertian, individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (interhibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya. Kumpulan makhluk hidup satu spesies atau satu jenis inilah yang disebut dengan populasi.
Keanekaragaman jenis adalah segala perbedaan yang ditemui pada makhluk hidup antar jenis atau antar spesies. Perbedaan antar spesies organisme dalam satu keluarga lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies (keanekaragaman gen).
Contohnya, dalam keluarga kacang-kacangan dikenal kacang tanah, kacang buncis, kacang hijau, kacang kapri, dan lain-lain. Di antara jenis kacang-kacangan tersebut kita dapat dengan mudah membedakannya karena di antara mereka ditemukan ciri khas yang sama. Akan tetapi, ukuran tubuh atau batang, kebiasaan hidup, bentuk buah dan biji, serta rasanya berbeda.Contoh lainnya terlihat keanekaragaman jenis pada pohon kelapa, pohon pinang, dan juga pada pohon palem.

3. Keanekaragaman Ekosistem

Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Suatu lingkungan tidak hanya dihuni oleh satu jenis makhluk hidup saja, tetapi juga akan dihuni oleh jenis makhluk hidup lain yang sesuai. Akibatnya, pada lingkungan tersebut akan dihuni berbagai makhluk hidup berlainan jenis yang hidup berdampingan.
Perbedaan komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Komponen biotik dan abiotik di berbagai daerah tersebut juga bervariasi baik mengenai kualitas maupun kuantitasnya. Variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi ini akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem.
Contoh ekosistem adalah: hutan hujan tropis, hutan gugur, padang rumput, padang lumut, gurun pasir, sawah, ladang, air tawar, air payau, laut, dan lain-lain.
Jadi keanekaragaman ekosistem adalah segala perbedaan yang terdapat antar ekosistem. Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis (spesies).Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem misalnya: pohon kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah.



2.3Manfaat Keanekaragaman Hayati
*      Kebutuhan primer ( papan, makanan, sandang )
*      Industri ( kopi, the )
*      Rekreasi ( kebun raya, taman nasional )
*       Penelitian
*      Estetika ( banyak jenis- jenis bunga )
*      Ekologi ( biodiversitas tinggi maka ekosistem mantap )
*      Sumber plasma nutfah ( ganggang iji, mengkudu )


2.4  Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati

a.       Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Keanekaragaman Hayati
Ø  Pencemaran ( mematikan organisme )
Ø   Perusakan habitat ( untuk perumahan )
Ø  Pestisida ( membunuh serangga merugikan dan mikroba lain yang berguna )
Ø  Perubahan tipe tumbuhan ( hutan menjadi sawah atau perkebunan )
Ø  Bibit unggul ( menyebabkan erosigen atau pengikisan )
Ø  Penebangan hutan
Ø   Perburuan liar

b.      KegiatanManusia yang Meningkatkan Keanekaragaman Hayati

Tidak semua aktifitas manusia berakibat menurunkan hayati. Ada juga aktivitas yang justru meningkatkan keanekaragaman hayati

Ø  Reboisasi( Penghijauan )

Kegiatan penghijauan meningkatkan keanekaragaman hayati. Kegiatan penghijauan tidak hanya menanam tetapi yang lebih penting adalah merawat tanaman setelah ditanam



Ø  Pemuliaan Tanaman atau Hewan
Pemuliaan adalah usaha membuat varietas unggul dengan cara melakukan perkawinan silang. Usaha pemuliaan akan menghasilkan varian baru. Oleh sebab itu pemuliaan hewan dan tumbuhan dapat berfungsi meningkatkan keanekaragaman gen.

2.5  Beberapa Metode Aplikasi Mapping Terhadap Pengelolaan Biodiversitas 
Sumberdaya Perikanan
            Dengan menggunakan model-model kartografi, geologi dan sistem informasi geografis (GIS), maka pembuatan peta tematik berdasarkan data spasial dapat dilakukan melalui interpolasi. Aplikasi mapping dalam pengelolaan biodiversiatas sumberdaya perikanan dapat diterapkan dalam kegiatan eksploitasi dan iventarisasi berbagai jenis analisis spasial di bidang perikanan.
Menurut Caddy dan Garcia (1980), bahwa mapping sangat bermanfaat bagi penggunaan secara kritis berbagai model analisis populasi, sehingga bias yang dihasilkan dapat diperkecil. Beberapa metode aplikasi mapping adalah sebagai berikut :

1.  Aplikasi dari citra indera jauh (remote sensing) dapat digunakan untuk mengetahui data spasial dalam pembuatan peta biodiversitas. Peta biodiversitas ini antara lain :
·         Peta yang berkaitan dengan lingkungan biotik dan abiotik.
·          Mendukung interpretasi migrasi spesies  dan daerah penangkapan ikan, pergerakan armada perikanan.
·         Pembuatan peta-peta secara vertikal dan produktivirtas primer (Chlorophil a) dan sebaran ekosistem laut (terumbu karang, padang lamun dan mangrove).


2.  Untuk mendapatkan data tabuler biodiversitas sumberdaya perikanan adalah dengan cara :
·         Metode kriging dan countouring telah digunakan untuk mengestimasi densitas dan kelimpahan sumberdaya ikan pelagis kecil dan pelagis besar
·         Metode line transek untuk mengetahui keanekaragaman jenis terumbu karang dan kelimpahan ikan karang
·         Metode transek kuadran untuk mengetahui kepadatan padang lamun dan rumput laut
























BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

 Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut disebut dengan sebutan keanekaragaman hayati atau biodiversitas. Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda. Keanekaragaman hayati ditunjukkan oleh adanya berbagai variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup lainnya.
 Keanekaragaman hayati disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan dalam mempengaruhi sifat makhluk hidup.
Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati, baik keanekaragaman gen, jenis maupun keanekaragaman lingkungan. Namun di samping itu, kegiatan manusia juga dapat meningkatkan keanekaragaman hayati misalnya penghijauan, dan pemuliaan.


3.2 Saran
Saran kami, sebagai makhluk ciptaan Tuhan manusia harus dapat mengelola dan melestarikan makhluk hidup, agar mahkluk hidup  tidak mengalami kepunahan.










DAFTAR PUSTAKA



ELEKTROMAGNETIK BUMI


Nama-nama kelompok 7
1.      Kasmat Yusuf
2.      Abd. Royin Radjak
3.      Rufkah H. Rompas
4.      Susanti Lukow
5.      Rismanto Mustafa

Resume :

KeElektromagnis

1.    Pengertian Elektromagnetisme
Elektromagnetisme adalah cabang fisika tentang medan elektromagnetik yang mempelajari mengenai medan listrik dan medan magnet. Medan listrik dapat diproduksi oleh muatan listrik statik, dan dapat memberikan kenaikan pada gaya listrik. Medan magnet dapat diproduksi oleh gerakan muatan listrik, seperti arus listrik yang mengalir di sepanjang kabel dan memberikan kenaikan pada gaya magnetik.
Istilah "elektromagnetisme" berasal dari kenyataan bahwa medan listrik dan medan magnet adalah saling "berpelintiran"/terkait, dan dalam banyak hal, tidak mungkin untuk memisahkan keduanya. Contohnya, perubahan dalam medan magnet dapat memberikan kenaikan kepada medan listrik; yang merupakan fenomena dari induksi elektromagnetik, dan merupakan dasar dari operasi generator listrik, motor induksi, dan transformer.
2.      Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat  walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.

Gelombang Elektromagntik di temukan oleh Heinrich Hertz. Setiap muatan listrik yang memiliki percepatan memancarkan radiasi elektromagnetik. Waktu kawat (atau panghantar seperti antena) menghantarkan arus bolak-balik, radiasi elektromagnetik dirambatkan pada frekuensi yang sama dengan arus listrik.
Frekuensi gelombang ditunjukan oleh hubungan Planck
E = Hv
Dimna :
E : Energo foton
H : Konstanta Planck (6.626 x 10 – 34 J.s)
v : Frekuensi gelombang
Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa di alam semesta pada level yang berbeda-beda. Semakin tinggi level energi dalam suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik.
a.      Ciri-ciri gelombang elektromagnetik :
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan beberapa ciri gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut:
1.      Perubahan medan listrik dan medan magnetik terjadi pada saat yang bersamaan, sehingga kedua medan memiliki harga maksimum dan minimum pada saat yang sama dan pada tempat yang sama.
2.      Arah medan listrik dan medan magnetik saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus terhadap arah rambat gelombang.
3.       Dari ciri no 2 diperoleh bahwa gelombang elektromagnetik merupakan gelombang transversal.
4.      Seperti halnya gelombang pada umumnya, gelombang elektromagnetik mengalami peristiwa pemantulan, pembiasan, interferensi, dan difraksi. Juga mengalami peristiwa polarisasi karena termasuk gelombang transversal.
5.      Cepat rambat gelombang elektromagnetik hanya bergantung pada sifat-sifat listrik dan magnetik medium yang ditempuhnya.
Cahaya yang tampak oleh mata bukan semata jenis yang memungkinkan radiasi elektromagnetik. Pendapat James Clerk Maxwell menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik lain, berbeda dengan cahaya yang tampak oleh mata dalam dia punya panjang gelombang dan frekuensi, bisa saja ada. Kesimpulan teoritis ini secara mengagumkan diperkuat oleh Heinrich Hertz, yang sanggup menghasilkan dan menemui kedua gelombang yang tampak oleh mata yang diramalkan oleh Maxwell itu. Beberapa tahun kemudian Guglielmo Marconi memperagakan bahwa gelombang yang tak terlihat mata itu dapat digunakan buat komunikasi tanpa kawat sehingga menjelmalah apa yang namanya radio itu. Kini, kita gunakan juga buat televisi, sinar X, sinar gamma, sinar infra, sinar ultraviolet adalah contoh-contoh dari radiasi elektromagnetik. Semuanya bisa dipelajari lewat hasil pemikiran Maxwell.
b.      Sumber Gelombang Elektromagnetik
1.      Osilasi listrik.
2.      Sinar matahari ® menghasilkan sinar infra merah.
3.      Lampu merkuri ® menghasilkan ultra violet.
4.      Penembakan elektron dalam tabung hampa pada keping logam ® menghasilkan sinar X(digunakan untuk rontgen). Inti atom yang tidak stabil  menghasilkan sinar gamma.
c.       Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik. Gambar spectrum elektromagnetik di bawah disusun berdasarkan panjang gelombang (diukur dalam satuan _m) mencakup kisaran energi yang sangat rendah, dengan panjang gelombang tinggi dan frekuensi rendah, seperti gelombang radio sampai ke energi yang sangat tinggi, dengan panjang gelombang rendah dan frekuensi tinggi seperti radiasi X-ray dan Gamma Ray.
Contoh spektrum elektromagnetik :
1.    Gelombang Radio
Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau frekuensinya. Jika panjang gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi gelombang radio mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya. Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui kawat-kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang disebut osilator. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh antena pula. Kamu tidak dapat mendengar radio secara langsung, tetapi penerima radio akan mengubah terlebih dahulu energi gelombang menjadi energi bunyi.


2.      Gelombang mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan menjadi panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak makanan dengan cepat dan ekonomis.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection and Ranging) RADAR berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang mikro. Karena cepat rambat glombang elektromagnetik c = 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran dengan penerimaan.
3.      Sinar Inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kamu memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah.
Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda.
4.      Cahaya tampak
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi tergantung warnanya mulai dari panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk cahaya merah. Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser dalam serat optik pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.
5.      Sinar ultraviolet 
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz atau dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m. gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utama yang memancarkan sinar ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas atmosferlah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan makluk hidup di bumi.
6.      Sinar X 
Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang gelombangnya sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti itu tapi sinar X mempunyai daya tembus kuat, dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa sentimeter dan pelat aluminium setebal 1 cm.    
7.      Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau panjang gelombang antara 10 cm sampai 10 cm. Daya tembus paling besar, yang menyebabkan efek yang serius jika diserap oleh jaringan tubuh. 
3.      Medan Magnet Bumi
Medan magnet bumi pada jarak kira-kira lima ratus radius bumi boleh di katakan sama seperti medan magnetik di luar sebuah bola yang termagnetisasi merata.
Di luar bumi pada jarak sampai kiraikira lima kali radius bumi, seluruh medan magnetik di pengaruhi oleh bumi. Pada jarak lebih besar, gerak partikel-partikel yang terionisasimemegang peranan penting. Gerak ini sangat di pengaruhi oleh angin matahari, yaitu gas panans tipis yang berasal dari matahari. Penelitian yang di lakukan belum lama ini terhadap gerak plasma batuan yang di lepaskan dari roket menghasilkan kesimpulan bahwa pada jarak yang sangat jauh medan itu mangalami distorsi.
Sudut antara komponen horisontal dan arah utara selatan sesungguhnyadi sebut Variasi atau Deklinasi. Di cambridge, mass, deklinasi itu sekarang ini kira-kira 15 derajat BT: artinya, jarum kompas akan menunjuk kira-kira 15 derajat arah ke barat dari utara sesungguhnya.
Medan magnetik bumi tidaklah sesimetris seperti terlukis, dalam kenyataan halnya sangat rumit; inklinasi dan deklinasi itu sangat berbeda-beda di atas permukaan bumi, dan juga berubah menurut waktu.  

Sumber / Referensi :
Zemansky, Sears.