PERSEBARAN SUMBER DAYA AIR DI
INDONESIA
v Sumber Daya Air
Pada dasarnya sumber daya alam terbagi menjadi dua
yaitu sumber daya alam yang dapat di perbaharui sepertidan sumber daya alam
yang tidak dapat di perbahrui. Adapun contoh sumber daya yang dapat di perbaharui
adalah air.
Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk
hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah
perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra,
dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring
dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk
keperluan domestik dan energi,
terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan,
bahan dasar industri
minuman, penambangan, dan aset rekreasi.
Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai
pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain
terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan
mengurangi efek
rumah kaca.
Sumber daya air
adalah sumber daya berupa air
yang berguna atau potensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaan di bidang pertanian, industri, rumah tangga, rekreasi, dan
aktivitas lingkungan.
Air tawar yang tidak membeku dapat ditemukan terutama di dalam tanah berupa air tanah,
dan hanya sebagian kecil berada di atas permukaan tanah dan di udara.
Air tawar adalah sumber daya terbarukan,
meski suplai air bersih terus berkurang. Permintaan air telah melebihi suplai di
beberapa bagian di dunia dan populasi
dunia terus meningkat yang mengakibatkan peningkatan permintaan terhadap
air bersih.
Perhatian terhadap kepentingan global dalam mempertahankan
air untuk pelayanan ekosistem
telah bermunculan, terutama sejak dunia telah kehilangan lebih dari setengah lahan basah
bersama dengan nilai pelayanan ekosistemnya. Ekosistem air tawar
yang tinggi biodiversitasnya saat ini terus berkurang lebih cepat
dibandingkan dengan ekosistem laut ataupun darat.
v Persebaran Sumber daya Air di Indonesia
Di indonesia Persebaran sumber daya airnya tidak
merata, hal ini seperti yang di tunjukan dalam peta perairan indonesia, meskipun
kondisi
umum sumber daya air di Indonesia ini memiliki cadangan air yang cukup besar
2530 km3 (no. 5 di dunia), namun sebarannya tidak merata. Contohnya di wilayah
barat untuk sumber daya airnya cukup besar namun di timur dan selatan kurang.
Hal ini diperparah karena bertambahnya jumlah penduduk yang tidak merata,
seperti di pulau jawa yang hanya 7% dari luas lahan di Indonesia, sekitar 65%
penduduk Indonesia tinggal di pulau ini dan potensi airnya hanya 4,5 % dari
potensi air di Indonesia, sehingga hal ini ketersediaan air di tiap-tiap
wilayah tidak sama.
Seperti
yang terlihat di peta perairan indonesia di atas bahwa Persebaran potensi air
tanah dan air permukaan di Indonesia jika di persentasekan adalah sebagai
berikut :
Ø
Kalimantan : 30.4%
Ø
Sumatera :
24.6%
Ø
Papua :
23.8%
Ø
Sulawesi : 14.8%
Ø
Jawa dan Bali : 6.4%
Dari
persentase di atas jelas terlihat bahwa pulau jawa merupakan pulau yang
memiliki sumber daya air terkecil dan kalimantan sebagai pulau yang memiliki
sumber daya air terbesar di indonesia. walaupun kondisi Pulau Jawa seperti itu
ternyata sumber irigasi di pulau jawa cukup besar yaitu sekitar 49% dari
irigasi yang ada di luar pulau jawa dan itu menyumbang hampir 60% produksi
beras di Indonesia.
di
Indonesia yang paling parah cadangan airnya cukup krisis di daerah NTT, indeks
perkapitanya 1600 m3 suatu daerah indeks perkapitanya di bawah 2000m3
perkapita/tahun berarti itu sudah mengalami stress area dari sisi penyediaan
airnya. Dan pulau Jawa yang mengalami krisis air paling parah ada di bagian
timur dan selatan pulau Jawa dan salah satu upaya untuk mengatasinya adalah
menyiapkan 8 buah waduk di sekitar agar DAS Brantas dapat menampung air lebih
banyak lagi, sehingga dapat menyumbang 25% produksi beras di wilayah jawa
timur.
Dari
peta perairan di atas dapat di lihat bahwa indonesia merupakan negara dengan
potensi sumber daya air yang cukup besar sehingga tidaklah heran indonesia
merupakan negara ke 5 yang memiliki sumber daya air terbesar dunia. Dengan
sebaran air yang tidak merata ini sebenarnya memberikan peluang kepada kita
sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang
khususnya air untuk meningkatkan dan menggali potensi yang ada untuk kebaikan
bersama dalam membangun dan mensejahterakan rakyat, namun sayang masih banyak
di antara pulau-pulau yang memiliki potensi besar belum di manfaatkan.
v Potensi Sumber Daya Air di
Indonesia
Secara
nasional, ketersediaan air di Indonesia mencapai 694 milyar meter kubik per
tahun. Jumlah ini pada dasarnya adalah potensi yang dapat dimanfaatkan, namun
faktanya saat ini baru sekitar 23 persen yang sudah termanfaatkan, dimana hanya
sekitar 20 persen yang dimanfaatkan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan
air baku. rumah tangga,
kota dan industri, 80 persen lainnya dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
irigasi.
Indonesia memiliki lebih dari 5.590 sungai yang
sebagian besar di antaranya memiliki kapasitas tampung yang kurang memadai
sehingga tidak bisa terhindar dari bencana alam banjir, kecuali sungai-sungai
di Pulau Kalimantan dan papua.
Secara umum sungai-sungai yang berasal dari gunung
berapi (volcanic) mempunyai perbedaan slope dasar sungai yang besar antara
daerah hulu (upstream), tengah (middlestream) dan hilir (downstream)
sehingga curah hujan yang tinggi dan erosi di bagian hulu akan menyebabkan
jumlah sedimen yang masuk ke sungai sangat tinggi. Tingginya sedimen yang masuk
akhirnya menimbulkan masalah pendangkalan sungai terutama di daerah hilir yang
relatif lebih landai dan rata, sehingga sering terjadi banjir di dataran rendah.
Penggunaan
air tawar dapat dikategorikan sebagai penggunaan konsumtif dan non-konsumtif.
Air dikatakan digunakan secara konsumtif jika air tidak dengan segera tersedia
lagi untuk penggunaan lainnya, misalnya irigasi (di mana penguapan dan
penyerapan ke dalam tanah serta penyerapan oleh tanaman dan hewan ternak
terjadi dalam jumlah yang cukup besar). Jika air yang digunakan tidak mengalami
kehilangan serta dapat dikembalikan ke dalam sistem perairan permukaan (setelah
diolah jika air berbentuk limbah), maka air dikatakan digunakan secara
non-konsumtif dan dapat digunakan kembali untuk keperluan lainnya, baik secara
langsung maupun tidak
langsung.