MATA
KULIAH : MINERALOGI DAN PETROLOGI
KODE
MATA KULIAH : 45142314 2
DOSEN
: MUHAMMAD KASIM
CONTOH BATUAN BEKU BERDASARKAN KOMPOSISI MINERAL
NAMA :
KASMAT YUSUF
NIM :
451 410 164
KELAS :
GEOGRAFI A/2010
PROGRAM
STUDI GEOGRAFI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS
NEGERI GORONTALO
2012
A. CONTOH BATUAN BEKU ASAM
Batuan beku asam memiliki kandungan silika lebih dari 66%. Contohnya Granit,
Riolit. Dari segi warna, batuan yang komposisinya semakin basa akan lebih gelap
dibanding yang komposisinya asam.
1.
Granit
Gambar
1.1 Granit
Sumber
: (http://sryhandini.blogspot.com/2011/01/granit-adalah-jenis-batuan-beku-asam.html.)
|
Ø Warna : Coklat
Ø Kristalinitas : Hipokristalin
Ø Granularitas : Fanerik
Ø Relasi : Equigranular
Ø Fabrik : Subhedral
Ø Struktur : Massive
Ø Komposisi mineral :
Hornblende
15%
Plagioklas
10%
Quartz
10%
Sanidine
20%
Biotit
15%
Orthoclas
20%
Granit
merupakan batuan beku asam plutonik atau terbentuk dan membeku dalam kerak bumi
yang terjadi dari hasil pembekuan magma berkomposisi asam pada kedalaman
tertentu dari permukaan bumi. Umumnya bersifat masif dan keras, bertekstrur
porfiritik, terdiri atas mineral kuarsa, ortoklas, plagioklas, biotit, dan
hornblende.
Granit
adalah satu batuan beku, yang bertekstur granitik dan struktur holokristalin,
serta mempunyai komposisi kimia ±70% SiO2 dan ±15% Al2O3, sedangkan mineral
lainnya terdapat dalam jumlah kecil, seperti biotit, muskovit, hornblende, dan
piroksen. Umumnya granit berwarna putih keabuan, Sebagai batu hias warna granit
lainnya adalah merah, merah muda, coklat, abu-abu, biru, hijau, dan hitam, hal
ini tergantung pada komposisi mineralnya.
Kegunaan
Granit sebagai bahan Bangunan rumah dan gedung, untuk
bangunan Monumen, jalan dan jembatan, sebagai batu hias (dekorasi)., sebagai bahan baku industri poles (tegel, ornamen,
dll) dan bahan bangunan (gedung, jalan , jembatan, dll), selain itu dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan
aksesoris rumah seperti lantai,wastafel dan meja serta di bidang konstruksi.
B. CONTOH
BATUAN BEKU INTERMEDIT
Batuan beku intermediet Umumnya berwarna
gelap sampai hitam dimana jumlah mineral felsik dan mafiknya hampir sama
banyak. Batuan beku intermediet memiliki kandungan silika antara
52% - 66 %. Tersusun atas mineral-mineral plaglioklas, Hornblande, piroksen
serta kuarsa biotit, dan orthoklas dalam jumlah kecil.
1.
Diorit
Gambar
2.1 Diorit
Sumber
: (http://Auliza.wordpress.com/2010/1022/batuan-beku/)
|
Diorite merupakan batuan
hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang Terbentuk dari hasil peleburan
lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone. biasanya
diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk suatu gunung didalam
cordilleran ( subduction sepanjang tepi suatu benua, seperti pada deretan
Pegunungan). Terdapat emplaces yang besar berupa batholiths ( banyak
beribu-ribu mil-kwadrat) dan mengantarkan magma sampai pada permukaan untuk
menghasilkan gunung api gabungan dengan lahar andesite.
Batuan ini umumnya mempunyai warna
yang bervariasi, yaitu coklat, coklat kehitaman, abu-abu kehitaman, abu-abu
dengan bercak-bercak hitam, hitam kecoklatan atau abu kehitaman, bersifat pejal
(massif) dan kompak dengan tekstur porfiro granitic.
Batu diorit ini dapat dijadikan
sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung atau untuk batu
belah untuk pondasi bangunan atau jalan raya.
2. Andesit
Gambar
2.2 Andesit
Sumber
: (http://Petrolab.atspace.com/Andesit.html.)
|
Andesit adalah suatu jenis batuan
beku vulkanik dengan komposisi antara dan tekstur spesifik yang umumnya
ditemukan pada lingkungan subduksi. Batuan lelehan dari diorite, berbutir
halus, bertekstur halus, dimana batuan andesit memiliki derajat kristalisasi
holokristalin hingga hipokristalin, yaitu dimana perbandingan komposisi
mineralnya mayoritas diisi oleh mineral kristalin, sifat dari andesit yaitu
intermediet, struktur yang dimiliki oleh andesit yaitu massif atau pejal.
Andesit terbentuk sebagai batuan
lelehan dan batuan gang dalam, yaitu andesit terbentuk berasal dari magma yang
sedang menuju kepermukaan bumi atau membeku dalam celah-celah di kerak bumi. Gunung
api di Indonesia umumnya menghasilkan batuan andesit. Batuan andesit yang
banyak mengandung mineral hornblende sehingga disebut dengan
andesit-hornblende, sedangkan yang banyak mengandung piroksen disebut dengan
andesit-piroksin. Andesite berasal dari Magma yang
biasanya meletus dari strato volcanoes pada lahar tebal yang mengalir, beberapa
diantaranya penyebarannya dapat mencapai beberapa kilometer. Magma Andesite
dapat juga menghasilkan letusan seperti bahan peledak yang kuat yang kemudian
membentuk arus pyroclastic dan surges dan suatu kolom letusan yang sangat
besar.
Andesites terbentuk pada
temperatur antara 900 dan 1,100 derajat Celsius. Di dalam andesite
terdapat sekitar 52 dan 63 persen kandungan silika ( Sio2). Mineral-mineral
penyusun Andesite yang utama terdiri dari plagioclase feldspar dan juga
terdapat mineral pyroxene ( clinopyroxene dan orthopyroxene) dan hornblende
dalam jumlah yang kecil.
Sebaran batuan ini
banyak dijumpai di daerah kaki perbukitan maupun lembah-lembah sungai.
Keterdapatanya batuan ini terdapat hampir disemua tempat di Indonesia, terutama
di Indonesia bagian timur.
Batu ini dapat
dimanfaatkan sebagai bahan batu belah untuk Bahan konstruksi (bangunan dan
jalan), bangunan perumahan, alas jalan,
Sebagai agregat, pondasi , batu hias dan
lain-lainnya. Andesit juga dapat dijadikan sebagai bahan baku industri
poles (tegel, ornamen, dll). Batuan ini sangat
potensial untuk dikembangkan ke arah eksploitasi (penambangan) secara skala
besar
.
C. CONTOH BATUAN BEKU BASAH
Batuan
beku basa adalah batuan beku yang secara kimia mengandung 45%-52% SiO2 dalam
komposisinya. Kandungan mineral penyusunnya di dominasi oleh mineral-mineral
gelap (mafic). Batuan beku basa dapat terbentuk secara plutonik maupun
vulkanik. Yang terbentuk secara plutonik umumnya adalah batuan dari kerak
samudra yang terbentuk dari jalur tektonik divergen, sedangkan yang terbentuk
secara vulkanik adalah dari gunung api atau intrusian yang ketebalan kerak
buminya tidak terlalu tebal. Kehadiran mineral-mineralnya seperti Olivin,
Piroksin, Hornblende, Biotit, Plagiolas dan sedikit Kuarsa. Warna pada batuan
beku basa ini umumnya gelap karena kandungan mineralnya yang dominan gelap.
1. Gabro
Gambar
3.1 Gabro
Sumber
: (http://it.Wikipedia.org/wiki/file:Gabro-jpg.
|
Batuan
Gabro, berwarna kelabu kehijauan, berhablur penuh, hipidiomorf, berbutir
seragam, besaran butir antara 1–4,5mm, tersusun oleh mineral plagi-oklas
(labradorit) dan piroksen (augit) dengan mineral ikutan hornblende dan bijih.
Tempat piroksen terkloritkan men-jadi hornblende. Di beberapa tempat batuan
ultramafik, diorit, berwarna kelabu, berhablur penuh, hipidiomorf berbutir
seragam, butiran berkisar 1–2,5mm, mineral plagioklas
(andesine),
dengan mi-neral tambahan biotit, hornblende dan bijih malihan dan batuan
ultramafik. Di Pulau Jawa, batuan ini terdapat
di selatan Ciletuh,PegununganJiwo,Serayu,dan Pemalang.
Gabro memiliki warna hitam
kehijauan,dengan sifat batuannya tergolong basa,strukturnya masif atau
pejal,derajat kristalisasi yang dimiliki oleh gabro yaitu hilokristalin dimana
mineral penyusun dari gabro yaitu mayoritas adalah semuanya mineral
kristalin,tekstur faneritik,susunan mineralnya seragam kasar. Gabro terbentuk
sebagai tubuh intrusi dan merupakan batuan yang umum terdapat dimana-mana,berwarna
gelap karena sebagian besar mineral penyusunya adalah piroksen dan olivine.
Batuan beku ini terbentuk langsung
dari Pembekuan magma. Warnanya yang gelap mengindikasikan bahwa batuan
initerbentuk dari magma yang bersifat basa. Batuan ini membeku pada kedalaman dangkal
atau merupakan intrusi dangkal sehingga termasuk pada batuan beku hypabisal, biasanya
dalam bentuk tubuh batuan beku dyke atau sill.Batuan ini pejal.
D. CONTOH
BATUAN BEKU ULTRA-BASAH
Batuan
beku ultrabasa adalah batuan beku yang secara kimia mengandung kurang dari 45%
SiO2 dari komposisinya. Kandungan mineralnya didominasi oleh mineral-mineral
berat dengan kandungan unsur-unsur seperti Fe(besi/iron) dan Mg(magnesium) yang
disebut juga mineral ultramafik. Batuan beku ultrabasa hanya dapat terbentuk
secara plutonik, dikarenakan materi magma asalnya yang merupakan magma
induk(parent magma) yang berasal dari asthenosfer. Kehadiran mineralnya seperti
olivin, piroksin, hornblende, biotit dan sedikit plagioklas. Pada batuan beku
ultrabasa hampir tidak ditemukan mineral kuarsa. Batuan beku ultrabasa ini juga
hanya bertekstur afanitik karena sifat tempat terbentuknya yang plutonik.
1. Perioditit
Gambar
3.1 Perioditit
Sumber:(http://Fahrygeologicas.blogspot.com/2012/04/batuan/ultrabasa.html.)
|
Peridotit
adalah kelompok betuan ultra basa. Pada umumnya berwarna gelap, berat jenisnya
3 – 3,3.Komposisi dan persentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya
adalah : mineral mafis (olivin,
piroksen, hornblenda) 85-95 %, mineral bijih (magnetit, ilmenit,kromit
dll) 10-3 %, plagioklas kalsium 5 %.
piroksen, hornblenda) 85-95 %, mineral bijih (magnetit, ilmenit,kromit
dll) 10-3 %, plagioklas kalsium 5 %.
Peridotit
adalah batuan beku ultra basa Plutonik, yang terjadi dari hasil pembekuan magma
berkomposisi Ultra basa pada kedalaman tertentu dari permukaan bumi. merupakan Suatu batuan ultramafic yang memiliki butiran kasar dengan
suatu tenunan crystallkine, merupakan karakteristik dari kerak samudra bagian
bawah dan pembentukan jenis batuan dengan prinsip theupper mantel. Mineral
penyusun Peridotite sebagian besar terdiri olivine dan pyroxene.
Batu
ini di gunakan sebagai batu setengah permata untuk bahan perhiasan dan abrasif
(ampelas). Pembentukan nikel dari hasil pelapukan peridotit. Peridote merupakan variasi permata olivine terbaik yang
kita kenal
Daftar
Pustaka
Bro,.
BalasHapusbackgroundnya gak asik..
tulisannya jadi tidak terbaca.
ahaha,,
BalasHapuscox bru bljar,,,