Senin, 14 Mei 2012

Tugas MINPET Contoh Batuan Beku


MATA KULIAH : MINERALOGI DAN PETROLOGI
KODE MATA KULIAH : 45142314 2
DOSEN : MUHAMMAD KASIM

CONTOH BATUAN BEKU BERDASARKAN KOMPOSISI MINERAL


                                



NAMA            : KASMAT YUSUF
NIM                : 451 410 164
KELAS          : GEOGRAFI A/2010

PROGRAM STUDI GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2012


A.  CONTOH BATUAN BEKU ASAM
Batuan beku asam memiliki kandungan silika lebih dari 66%. Contohnya Granit, Riolit. Dari segi warna, batuan yang komposisinya semakin basa akan lebih gelap dibanding yang komposisinya asam.  
1.    Granit
Gambar 1.1 Granit
Sumber : (http://sryhandini.blogspot.com/2011/01/granit-adalah-jenis-batuan-beku-asam.html.)








Ø  Warna                       : Coklat
Ø  Kristalinitas              : Hipokristalin
Ø  Granularitas             : Fanerik
Ø  Relasi                        : Equigranular
Ø  Fabrik                        : Subhedral
Ø  Struktur                     : Massive
Ø  Komposisi mineral  :
  Hornblende     15%
  Plagioklas        10%
  Quartz             10%
  Sanidine          20%
  Biotit               15%
  Orthoclas         20%

Granit merupakan batuan beku asam plutonik atau terbentuk dan membeku dalam kerak bumi yang terjadi dari hasil pembekuan magma berkomposisi asam pada kedalaman tertentu dari permukaan bumi. Umumnya bersifat masif dan keras, bertekstrur porfiritik, terdiri atas mineral kuarsa, ortoklas, plagioklas, biotit, dan hornblende.
Granit adalah satu batuan beku, yang bertekstur granitik dan struktur holokristalin, serta mempunyai komposisi kimia ±70% SiO2 dan ±15% Al2O3, sedangkan mineral lainnya terdapat dalam jumlah kecil, seperti biotit, muskovit, hornblende, dan piroksen. Umumnya granit berwarna putih keabuan, Sebagai batu hias warna granit lainnya adalah merah, merah muda, coklat, abu-abu, biru, hijau, dan hitam, hal ini tergantung pada komposisi mineralnya.
Kegunaan Granit sebagai bahan Bangunan rumah dan gedung, untuk bangunan Monumen, jalan dan jembatan, sebagai batu hias (dekorasi)., sebagai bahan baku industri poles (tegel, ornamen, dll) dan bahan bangunan (gedung, jalan , jembatan, dll), selain itu dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan aksesoris rumah seperti lantai,wastafel dan meja serta di bidang konstruksi.











B. CONTOH BATUAN BEKU INTERMEDIT
Batuan beku intermediet Umumnya berwarna gelap sampai hitam dimana jumlah mineral felsik dan mafiknya hampir sama banyak. Batuan beku intermediet memiliki kandungan silika antara 52% - 66 %. Tersusun atas mineral-mineral plaglioklas, Hornblande, piroksen serta kuarsa biotit, dan orthoklas dalam jumlah kecil.
1.    Diorit




Gambar 2.1 Diorit
Sumber : (http://Auliza.wordpress.com/2010/1022/batuan-beku/)
 




Diorite merupakan batuan hasil terobosan batuan beku (instruksi) yang Terbentuk dari hasil peleburan lantai samudra yang bersifat mafic pada suatu subduction zone. biasanya diproduksi pada busur lingkaran volkanis, dan membentuk suatu gunung didalam cordilleran ( subduction sepanjang tepi suatu benua, seperti pada deretan Pegunungan). Terdapat emplaces yang besar berupa batholiths ( banyak beribu-ribu mil-kwadrat) dan mengantarkan magma sampai pada permukaan untuk menghasilkan gunung api gabungan dengan lahar andesite.
Batuan ini umumnya mempunyai warna yang bervariasi, yaitu coklat, coklat kehitaman, abu-abu kehitaman, abu-abu dengan bercak-bercak hitam, hitam kecoklatan atau abu kehitaman, bersifat pejal (massif) dan kompak dengan tekstur porfiro granitic.
Batu diorit ini dapat dijadikan sebagai batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung atau untuk batu belah untuk pondasi bangunan atau jalan raya.
2.    Andesit
Gambar 2.2 Andesit
Sumber : (http://Petrolab.atspace.com/Andesit.html.)







Andesit adalah suatu jenis batuan beku vulkanik dengan komposisi antara dan tekstur spesifik yang umumnya ditemukan pada lingkungan subduksi. Batuan lelehan dari diorite, berbutir halus, bertekstur halus, dimana batuan andesit memiliki derajat kristalisasi holokristalin hingga hipokristalin, yaitu dimana perbandingan komposisi mineralnya mayoritas diisi oleh mineral kristalin, sifat dari andesit yaitu intermediet, struktur yang dimiliki oleh andesit yaitu massif atau pejal.
Andesit terbentuk sebagai batuan lelehan dan batuan gang dalam, yaitu andesit terbentuk berasal dari magma yang sedang menuju kepermukaan bumi atau membeku dalam celah-celah di kerak bumi. Gunung api di Indonesia umumnya menghasilkan batuan andesit. Batuan andesit yang banyak mengandung mineral hornblende sehingga disebut dengan andesit-hornblende, sedangkan yang banyak mengandung piroksen disebut dengan andesit-piroksin. Andesite berasal dari Magma yang biasanya meletus dari strato volcanoes pada lahar tebal yang mengalir, beberapa diantaranya penyebarannya dapat mencapai beberapa kilometer. Magma Andesite dapat juga menghasilkan letusan seperti bahan peledak yang kuat yang kemudian membentuk arus pyroclastic dan surges dan suatu kolom letusan yang sangat besar.
Andesites terbentuk pada temperatur antara 900 dan 1,100 derajat Celsius.  Di dalam andesite terdapat sekitar 52 dan 63 persen kandungan silika ( Sio2). Mineral-mineral penyusun Andesite yang utama terdiri dari plagioclase feldspar dan juga terdapat mineral pyroxene ( clinopyroxene dan orthopyroxene) dan hornblende dalam jumlah yang kecil.
Sebaran batuan ini banyak dijumpai di daerah kaki perbukitan maupun lembah-lembah sungai. Keterdapatanya batuan ini terdapat hampir disemua tempat di Indonesia, terutama di Indonesia bagian timur.
Batu ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan batu belah untuk Bahan konstruksi (bangunan dan jalan), bangunan perumahan, alas jalan, Sebagai agregat, pondasi , batu hias dan lain-lainnya. Andesit juga dapat dijadikan sebagai bahan baku industri poles (tegel, ornamen, dll). Batuan ini sangat potensial untuk dikembangkan ke arah eksploitasi (penambangan) secara skala besar











.
C. CONTOH BATUAN BEKU BASAH
Batuan beku basa adalah batuan beku yang secara kimia mengandung 45%-52% SiO2 dalam komposisinya. Kandungan mineral penyusunnya di dominasi oleh mineral-mineral gelap (mafic). Batuan beku basa dapat terbentuk secara plutonik maupun vulkanik. Yang terbentuk secara plutonik umumnya adalah batuan dari kerak samudra yang terbentuk dari jalur tektonik divergen, sedangkan yang terbentuk secara vulkanik adalah dari gunung api atau intrusian yang ketebalan kerak buminya tidak terlalu tebal. Kehadiran mineral-mineralnya seperti Olivin, Piroksin, Hornblende, Biotit, Plagiolas dan sedikit Kuarsa. Warna pada batuan beku basa ini umumnya gelap karena kandungan mineralnya yang dominan gelap.
1.    Gabro
Gambar 3.1 Gabro
Sumber : (http://it.Wikipedia.org/wiki/file:Gabro-jpg.








           
Batuan Gabro, berwarna kelabu kehijauan, berhablur penuh, hipidiomorf, berbutir seragam, besaran butir antara 1–4,5mm, tersusun oleh mineral plagi-oklas (labradorit) dan piroksen (augit) dengan mineral ikutan hornblende dan bijih. Tempat piroksen terkloritkan men-jadi hornblende. Di beberapa tempat batuan ultramafik, diorit, berwarna kelabu, berhablur penuh, hipidiomorf berbutir seragam, butiran berkisar 1–2,5mm, mineral plagioklas
(andesine), dengan mi-neral tambahan biotit, hornblende dan bijih malihan dan batuan ultramafik. Di Pulau Jawa, batuan ini terdapat di selatan Ciletuh,PegununganJiwo,Serayu,dan Pemalang.
            Gabro memiliki warna hitam kehijauan,dengan sifat batuannya tergolong basa,strukturnya masif atau pejal,derajat kristalisasi yang dimiliki oleh gabro yaitu hilokristalin dimana mineral penyusun dari gabro yaitu mayoritas adalah semuanya mineral kristalin,tekstur faneritik,susunan mineralnya seragam kasar. Gabro terbentuk sebagai tubuh intrusi dan merupakan batuan yang umum terdapat dimana-mana,berwarna gelap karena sebagian besar mineral penyusunya adalah piroksen dan olivine.
            Batuan beku ini terbentuk langsung dari Pembekuan magma. Warnanya yang gelap mengindikasikan bahwa batuan initerbentuk dari magma yang bersifat basa. Batuan ini membeku pada kedalaman dangkal atau merupakan intrusi dangkal sehingga termasuk pada batuan beku hypabisal, biasanya dalam bentuk tubuh batuan beku dyke atau sill.Batuan ini pejal.













D. CONTOH BATUAN BEKU ULTRA-BASAH
Batuan beku ultrabasa adalah batuan beku yang secara kimia mengandung kurang dari 45% SiO2 dari komposisinya. Kandungan mineralnya didominasi oleh mineral-mineral berat dengan kandungan unsur-unsur seperti Fe(besi/iron) dan Mg(magnesium) yang disebut juga mineral ultramafik. Batuan beku ultrabasa hanya dapat terbentuk secara plutonik, dikarenakan materi magma asalnya yang merupakan magma induk(parent magma) yang berasal dari asthenosfer. Kehadiran mineralnya seperti olivin, piroksin, hornblende, biotit dan sedikit plagioklas. Pada batuan beku ultrabasa hampir tidak ditemukan mineral kuarsa. Batuan beku ultrabasa ini juga hanya bertekstur afanitik karena sifat tempat terbentuknya yang plutonik.
1.    Perioditit

           

Gambar 3.1 Perioditit
Sumber:(http://Fahrygeologicas.blogspot.com/2012/04/batuan/ultrabasa.html.)
 


                                        

Peridotit adalah kelompok betuan ultra basa. Pada umumnya berwarna gelap, berat jenisnya 3 – 3,3.Komposisi dan persentase secara umum dari mineral pembentuk batuannya adalah : mineral mafis (olivin,
piroksen, hornblenda) 85-95 %, mineral bijih (magnetit, ilmenit,kromit
dll) 10-3 %, plagioklas kalsium 5 %.
Peridotit adalah batuan beku ultra basa Plutonik, yang terjadi dari hasil pembekuan magma berkomposisi Ultra basa pada kedalaman tertentu dari permukaan bumi. merupakan Suatu batuan ultramafic yang memiliki butiran kasar dengan suatu tenunan crystallkine, merupakan karakteristik dari kerak samudra bagian bawah dan pembentukan jenis batuan dengan prinsip theupper mantel. Mineral penyusun Peridotite sebagian besar terdiri olivine dan pyroxene.
Batu ini di gunakan sebagai batu setengah permata untuk bahan perhiasan dan abrasif (ampelas). Pembentukan nikel dari hasil pelapukan peridotit.  Peridote merupakan variasi permata olivine terbaik yang kita kenal














Daftar Pustaka





2 komentar: