PENGERTIAN
GEOGRAFI, EKOLOGI DAN LINGKUNGAN
A. PENGERTIAN GEOGRAFI
Sebelum mendefinisikan geografi
lingkungan (environmental geography), sangat berguna untuk memandang
terlebih dulu konsep geografi secara umum. Salah satu kesalahan konsep yang
umum terjadi adalah memandang geografi sebagai studi yang sederhana tentang
nama-nama suatu tempat. Implikasi dari pemahaman seperti itu menyebabkan
terjadinya reduksi terhadap hakekat geografi. Geografi menjadi pengetahuan
untuk menghafalkan tempat-tempat dimuka bumi, sehingga bidang ini menjadi
kurang bermakna untuk kehidupan. Geografi sering juga dipandang identik dengan
kartografi atau membuat peta. Dalam prakteknya sering terjadi para geograf
sangat trampil dalam membaca dan memahami peta, tetapi tidak tepat jika kegiatan
membuat peta sebagai profesinya.
Bertahun-tahun manusia telah
berusaha untuk mengenali lingkungan di permukaan bumi. Pengenalan itu diawali
dengan mengunjungi tempat-tempat secara langsung di muka bumi, dan berikutnya
menggunakan peralatan dan teknologi yang makin maju. Sejalan dengan pengenalan
itu pemikiran manusia tentang lingkungan terus berkembang, pengertian geografi
juga mengalami perubahan dan perkembangan. Pengertian geografi bukan sekedar
tulisan tentang bumi, tetapi telah menjadi ilmu pengetahuan tersendiri
disamping bidang ilmu pengetahuan lainnya. Geografi telah berkembang dari
bentuk cerita tentang suatu wilayah dengan penduduknya menjadi bidang ilmu
pengetahuan yang memiliki obyek studi, metode, prinsip, dan konsep-konsep
sendiri sehingga mendapat tempat ditengah-tengah ilmu lainnya.
Setiap
disiplin ilmu memilki obyek yang menjadi bidang kajiannya.
v Objek studi geografi
Obyek bidang ilmu tersebut berupa
obyek matrial dan obyek formal. Obyek material berkaitan dengan substansi
materi yang dikaji, sedangkan obyek formal berkaitan dengan pendekatan (cara
pandang) yang digunakan dalam menganalisis substansi (obyek material) tersebut.
Pada obyek material, antara bidang
ilmu yang satu dengan bidang ilmu yang lain dapat memiliki substansi obyek yang
sama atau hampir sama.Obyek material ilmu geografi adalah fenomena geosfer,
yang meliputi litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan antroposfer. Obyek
materal itu juga menjadi bidang kajian bagi disiplin ilmu lain, seperti
geologi, hidrologi, biologi, fisika, kimia, dan disiplin ilmu lain. Sebagai
contoh obyek material tanah atau batuan. Obyek itu juga menjadi bidang kajian
bagi geologi, agronomi, fisika, dan kimia.
Oleh karena itu untuk membedakan
disiplin ilmu yang satu dengan disiplin ilmu yang lain dapat dilakukan dengan
menelaah obyek formalnya. Obyek formal geografi berupa pendekatan (cara
pandang) yang digunakan dalam memahami obyek material. Dalam konteks itu
geografi memilki pendekatan spesifik yang membedakan dengan ilmu-ilmu lain.
Pendekatan spesifik itu dikenal dengan pendekatan keruangan (spatial
approach). Selain pendekatan keruangan tersebut dalam geografi juga
dikenali adanya pendekatan kelingkungan (ecological approach), dan
pendekatan kompleks wilayah (regional complex approach).
v Konsep-konsep dasar geografi
1. Lokasi, adalah
konsep utama yang akan digunakan untuk mengetahui fenomena
2. Jarak, yaitu
panjang antara dua tempat. Terdiri antara atas :
3. Keterjangkauan,
menyangkut ketercapaian untuk menjangkau suatu tempat, sarana apa yang
digunakan, atau alat komunikasi apa yang digunakan dan sebagainya.
4. Pola, berupa
gambar atau fenomena geosfer seperti pola aliran sungai, pola pemukiman,
lipatan patahan dan lain-lain.
5. Morfologi, menunjukkan
bentuk muka bumi sebagai hasil tenaga endogen dan eksogen yang membentuk
dataran rendah, dataran tinggi dan pegunungan.
6. Aglomerasi, pengelompokan
fenomena di suatu kawasan dengan latar belakang adanya unsur-unsur yang lebih
memberi dampak positif.
7. Nilai Kegunaan, manfaat
yang diberikan oleh suatu wilayah di muka bumi pada makhluk hidup, tidak akan
sama pada semua orang.
8. Interaksi Interdependensi, keterkaitan
ruang antara satu dengan yang lain, misalnya interaksi antara desa dengan kota
9. Diferensiasi Area,
daerah-daerah yan terdapat di muka bumi berbeda satu sama lain. Dapat dicermati
dari corak yang dimiliki oleh suatu wilayah dengan wilayah yang lainnya.
10. Keterkaitan keruangan, hubungan
antara penyebaran suatu unsur dengan unsur yang lain pada suatu tempat
Geografi adalah ilmu yang
mempelajari persamaan dan perbedaan geosfer dengan sudut pendang kelingkungan
dan kewilayahan dalam konteks keruangan. Secara mendasar, ruang lingkup ilmu
geografi meliputi segala fenomena yang terjadi di permukaan bumi dengan
berbagai variasi dan organsiasi keruangannya.
Oleh karena itu, geografi dapat
memperoleh data dan fakta dimanapun dan kapanpun. Objek kajian geografi pada
dasarnya terbagi dua, yaitu objek material berupa fenomena geosfer yang terdiri
dari beberapa lapisan, yaitu litosfer, atmosfer, hidrosfer, biosferm dan
antroposfer. Sedangkan objek formalnya berkaitan dengan cara pandang terhadap
suatu gejala keruangan di muka bumi.
B. PENGERTIAN EKOLOGI
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang
lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos
("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun
interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali
dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1834 - 1914). Dalam ekologi, makhluk hidup
dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Secara harfiyah Ekologi adalah
pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap
lingkungannya. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang
mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang, dan manusia dengan
lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dan mengapa berada
di tempat tersebut.
Ekologi mempunyai perkembangan yang
berangsur-angsur. Dari perkembangan itu semakin terlihat bahwa ekologi
mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup
dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang dalam hubungannya
dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara organisme dan lingkungan,
semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup dan
lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan,
perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi
karena efek dari rumah kaca atau pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya,
ini berarti juga harus berbicara mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian,
kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan lainnya. Boleh dikatakan bahwa semakin
hari semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir semua bidang ilmu yang ada.
Semakin terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi.
v Konsep Ekologi
Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan
dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya. Ekologi, biologi dan ilmu
kehidupan lainnya saling melengkapi dengan zoologi dan botani yang menggambarkan hal bahwa
ekologi mencoba memperkirakan, dan ekonomi energi yang menggambarkan kebanyakan
rantai makanan manusia dan tingkat
tropik.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari
pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor
biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan
mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk
hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan
merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Hubungan
keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem
harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang
(homeostatis). Perubahan terhadap salah satu komponen akan memengaruhi komponen lainnya. Homeostatis adalah
kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam keseimbangan.
Ekosistem
mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen penyusunnya
yaitu organisme dan populasi. Dengan
demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik di alam. Namun manusia cenderung
mengganggu sistem pengendalian alamiah ini.
ekosistem
merupakan kumpulan dari bermacam-macam dari alam tersebut, contoh hewan,
tumbuhan, lingkungan, dan yang terakhir manusia
Secara harfiyah Ekologi adalah
pengkajian hubungan organisme-organisme atau kelompok organisme terhadap
lingkungannya. Ada juga yang mengatakan bahwa ekologi adalah suatu ilmu yang
mencoba mempelajari hubungan antara tumbuhan, binatang, dan manusia dengan
lingkungannya di mana mereka hidup, bagaimana kehidupannya, dan mengapa berada
di tempat tersebut.
Ekologi mempunyai perkembangan yang
berangsur-angsur. Dari perkembangan itu semakin terlihat bahwa ekologi
mempunyai hubungan dengan hampir ilmu-ilmu lainnya. Guna memahami ruang lingkup
dan sangkut-pautnya ekologi, persoalannya harus dipandang dalam hubungannya
dengan ilmu-ilmu lain. Untuk mengerti hubungan antara organisme dan lingkungan,
semua bidang ilmu yang menerangkan tentang komponen-komponen makhluk hidup dan
lingkungan itu sangat diperlukan. Jika berbicara mengenai pencemaran hutan,
perkembangan penduduk, masalah makanan, penggunaan energi, kenaikan suhu bumi
karena efek dari rumah kaca atau pemenasan global, ozon berlubang dan lainnya,
ini berarti juga harus berbicara mengenai ilmu kimia, fisika, pertanian,
kehutanan, ilmu gizi, klimatologi, dan lainnya. Boleh dikatakan bahwa semakin
hari semakin terasa hubungan ekologi dengan hampir semua bidang ilmu yang ada.
Semakin terasa bahwa semua orang harus memahami ekologi.
v Bagian-bagian Ekologi
Batas wilayah kerja
ekologi sangat luas, oleh sebab itu ada bagian-bagian ekologi yang mengkhususkan perhatiannya kepada
bagian-bagian tertentu yaitu:
ü Tingkat
organisasi individu-individu dinamakan Autoekologi
ü Tingkat
organisasi populasi dinamakan Demoekologi
ü Tingkat
organisasi bionose (komunitas) dinamakan Synoekologi
ü Tingkat
organisasi ekosistem disebut Ekologi
Murni
ü Tingkat
organisasi lingkungan masyarakat dan biosfir dinamakan Man and Bioshere Ecology
Ekologi
murni mencurahkan perhatiannya pada fungsi ekosistem atau proses pengaliran
energi dan materi dalam ekosistem. Bagian ekologi yang mempelajari fungsi dari
ekosistem lazim disebut dengan Produksiekologi.
Struktur dari ekosistem dinamakan Strukturekologi.
Selain itu juga ekologi murni mempelajari proses hubungan timbale balik antara komponen abiotik dan komponen
biotik yang berada dalam ekosistem.
Untuk
hidup dan hidup berkelanjutan bagi manusia harus belajar memahami lingkungannya
dan pandai mengatur sumber-sumber daya alam dengan cara-cara yang dapat
dipertanggungjawabkan demi pengamanan dan kelestarian. Seorang ahli ekologi
harus dapat melihat jauh ke depan, dalam jangka panjangan yang lebih bersifat
pengamanan dan pemeliharaan untuk dapat hidup dengan baik dengan tingkat
kesejahteraan yang lebih tinggi.
C. Pengertian Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan
adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di
dalam lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi
yang ada di dalam ruang yang kita tempati. Ahmad (1987:3) mengemukakan bahwa lingkungan hidup adalah sistem
kehidupan di mana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Ilmu lingkungan menekankan kajiannya
pada faktor edafik (seperti faktor fisiko, kemis, dan biologis) atau faktor
biotik dan abiotik yang mempengaruhi kehidupan organisme
Menurut Otto Sumarwoto (1989)
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi
kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Lingkungan adalah
kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta
flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana
menggunakan lingkungan fisik tersebut.
Secara umum lingkungan hidup dapat
di bagi 2, yaitu sebagai berikut:
1.Lingkungan Biotik
Lingkungan biotik (lingkungan
organik) merupakan komponen makhluk hidup yang menghuni planet bumi, terdiri
atas mikroorganisme, seperti bakteri dan virus, tumbuhan, hewan, dan
manusia.
Secara khusus, lingkungan biotik
diklasifikasikan menjadi:
a.
Produsen, dalam hal ini tumbuhan yang memproduksi sumber
bahan makanan bagi makhluk hidup lainnya;
b.
Konsumen, yaitu hewan serta manusia; dan
c.
Pengurai, yang merupakan mikroorganisme yang merombak
dan menghancurkan sisa-sisa organisme yang telah mati. Termasuk ke dalam
kelompok pengurai adalah jamur, bakteri, dan cacing tanah.
2. Lingkungan Abiotik
Lingkungan abiotik adalah segala kondisi yang terdapat
di sekitar makhluk hidup yang bukan organisme hidup, antara lain adalah batuan,
tanah, mineral dan sinar matahari, lingkungan ini disebut juga lingkungan anorganik.
Lingkungan abiotik merupakan kondisi yang terdapat di sekeliling makhluk hidup
berupa benda mati (unsur anorganik), seperti batuan, tanah, mineral, dan udara.
Lingkungan abiotik dinamakan juga lingkungan anorganik
v Jenis-jenis
Lingkungan Hidup
1.
Lingkungan Hidup Alami.
Lingkungan hidup alami merupakan
lingkungan bentukan alam yang terdiri atas berbagai sumber alam dan ekosistem
dengan komponen-komponennya, baik fisik, biologis. Lingkungan hidup alami
bersifat dinamis karena memiliki tingkat heterogenitas organisme yang sangat
tinggi.
2.
Lingkungan Hidup Binaan/Buatan.
Lingkungan hidup binaan/buatan mencakup lingkungan buatan manusia yang
dibangun dengan bantuan atau masukan teknologi, baik teknologi sederhana maupun
teknologi modern. Lingkungan hidup binaan/buatan bersifat kurang beraneka ragam
karena keberadaannya selalu diselaraskan dengan kebutuhan manusia.
3.
Lingkungan Hidup Sosial.
Lingkunganhidup sosial terbentuk
karena adanya interaksi sosial dalam masyarakat. Lingkungan hidup sosial ini
dapat membentuk lingkungan hidup binaan tertentu yang bercirikan perilaku
manusia sebagai makhluk sosial. Hubungan antara individu dan masyarakat sangat
erat dan saling mempengaruhi serta saling bergantung.
Dalam sudut pandang ekologi manusia,
yaitu ilmu yang mempelajari dan menganalisis hubungan timbal balik (interaksi
dan interelasi) antara manusia dan lingkungannya, unsur lingkungan hidup itu
dibedakan atas tiga kelompok utama, yaitu lingkungan alam (lingkungan fisik),
sosial, dan budaya.
1) Lingkungan alam merupakan kondisi alamiah suatu wilayah yang meliputi
kondisi iklim, tanah, fisiografi, dan batuan.
2) Lingkungan sosial adalah manusia dengan semua aktivitas dan karakternya,
baik sebagai individu atau pribadi maupun makhluk sosial.
3) Lingkungan budaya adalah benda-benda hasil daya cipta manusia, seperti
bangunan, karya seni, sistem kepercayaan, dan tatanan kelembagaan sosial.
Dalam kenyataan sehari-hari, ketiga
unsur lingkungan hidup tersebut tidak berdiri sendiri, akan tetapi memiliki
keterkaitan dalam bentuk interaksi dan interelasi antara satu komponen dan
komponen lainnya. Perubahan yang terjadi pada suatu komponen dampaknya akan
dirasakan oleh komponen lain.
Sebagai contoh, manusia melakukan
tindakan berupa penggundulan hutan untuk dimanfaatkan sumber daya kayunya.
Namun dalam praktiknya, kegiatan tersebut tidak memperhatikan faktor-faktor
kelestarian dan daya dukung lahan. Maka sebagai reaksinya terjadilah banjir
bandang pada saat musim hujan dengan intensitas tinggi.
Oleh karena itu untuk mempelajari geografi
lingkunagn di perlukan ilmu lain yang bisa mendukung seperti geografi, dan
ekologi karena antara geografi, ekologi dan lingkungan merupakan satu kesatuan
yang tidak bisa di pisahkan sebab keduanya kurang lebih sama membahas tentang
lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar