Daftar
Isi
Daftar isi.................................................................................................................. 1
1. Tujuan
Praktikum................................................................................................ 2
2. Alat
dan Bahan................................................................................................... 2
3. Prosedur
Kerja.................................................................................................... 2
4. Kajian
Teori......................................................................................................... 2
5. Hasil
dan pembahasan
5.1
hasil............................................................................................................. 6
5.2
Pembahasan................................................................................................ 10
Kesimpulan dan saran.............................................................................................. 12
Daftar pustaka......................................................................................................... 13
Lampiran
ACARA
9
PENGENALAN
GPS
1. Tujuan
a) Mahasiswa
dapat mengetahui bagian – bagian dan
fungsi GPS.
b) Mahasiswa
dapat menggunakan GPS secara sederhana dalam menentukan GPS secara sederhana
dalam menentukan posisi dilapangan
c) Mahasiswa
mampu mem-plot hasil pembacaan GPS kedalam peta
2. Alat dan
Bahan
2.1 Alat
v Alat
tulis menulis
v GPS
2.2 Bahan
·
Kertas gambar
·
Peta RBI atau peta
Tematik
3. PROSEDUR
a) Menyiapkan
peta RBI atau peta Tematik yang digunakan sebagai dasar
b) Dengan
menggunakan GPS, mencatat koordinat posisi untuk beberapa objek dilapangan
c) Dengan
hasil koordinat tersebut, plot kedalam peta yang ada
4. KAJIAN TEORI
1. Pengertian GPS
GPS
(Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi
yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk
memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu,
secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak
orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh
dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi,
kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi
posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai
dengan puluhan meter.
2.
Segmen Penyusun Sistem GPS
Secara
umum ada tiga segmen dalam sistem GPS yaitu :
Ø Segmen angkasa:
terdiri dari 24 satelit yang beroperasi dalam 6 orbit pada ketinggian 20.200 km
dan inklinasi 55 derajat dengan periode 12 jam (satelit akan kembali ke titik
yang sama dalam 12 jam). Satelit tersebut memutari orbitnya sehingga minimal
ada 6 satelit yang dapat dipantau pada titik manapun di bumi ini. Satelit
tersebut mengirimkan posisi dan waktu kepada pengguna seluruh dunia.
Ø Segmen Kontrol/Pengendali:
terdapat pusat pengendali utama yang terdapat di Colorodo Springs, dan 5
stasiun pemantau lainnya dan 3 antena yang tersebar di bumi ini. Stasiun
pemantau memantau semua satelit GOS dan mengumpulkan informasinya. Stasiun
pemantau kemudian mengirimkan informasi tersebut kepada pusat pengendali utama
yang kemudian melakukan perhitungan dan pengecekan orbit satelit. Informasi
tersebut kemudian dikoreksi dan dilakukan pemuktahiran dan dikirim ke satelit
GPS.
Ø Segmen Pengguna:
Pada sisi pengguna dibutuhkan penerima GPS (selanjutnya kita sebut perangkat GPS) yang biasanya terdiri
dari penerima, prosesor, dan antena, sehingga memungkinkan kita dimanapun kita
berada di muka bumi ini (tanah, laut, dan udara) dapat menerima sinyal dari
satelit GPS dan kemudian menghitung posisi, kecepatan dan waktu.
3. Prinsip Penentuan Posisi dengan GPS
Prinsip penentuan posisi dengan GPS yaitu menggunakan metode reseksi
jarak, dimana pengukuran jarak dilakukan secara simultan ke beberapa satelit
yang telah diketahui koordinatnya. Pada pengukuran GPS, setiap epoknya memiliki
empat parameter yang harus ditentukan : yaitu 3 parameter koordinat X,Y,Z atau
L,B,h dan satu parameter kesalahan waktu akibat ketidaksinkronan jam osilator
di satelit dengan jam di receiver GPS. Oleh karena diperlukan minimal
pengukuran jarak ke empat satelit.
4.
Kemampuan GPS
Beberapa
kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi,
kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa
tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem
navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki
kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk
ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa
nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan
tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri
satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.
5. Tipe alat (Receiver )
GPS
Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan masing-masing memberikan tingkat
ketelitian (posisi) yang berbeda-beda.
1.
Tipe Navigasi (Handheld, Handy
GPS). Tipe nagivasi harganya cukup murah, sekitar 1 – 4 juta rupiah, namun
ketelitian posisi yang diberikan saat ini baru dapat mencapai 3 sampai 6
meter.
2.
Tipe geodetik single frekuensi (tipe
pemetaan), yang biasa digunakan dalam survey dan pemetaan yang membutuhkan
ketelitian posisi sekitar sentimeter sampai dengan beberapa desimeter.
3.
Tipe Geodetik dual frekuensi
yang dapat memberikan ketelitian posisi hingga mencapai milimeter. Tipe ini
biasa digunakan untuk aplikasi precise positioning seperti pembangunan jaring
titik kontrol, survey deformasi, dan geodinamika. Harga receiver tipe
geodetik cukup mahal, mencapai ratusan juta rupiah untuk 1 unitnya.
6. Sinyal dan Bias pada GPS
GPS memancarkan dua sinyal yaitu frekuensi L1 (1575.42 MHz)
dan L2 (1227.60 MHz). Sinyal L1 dimodulasikan dengan dua sinyal pseudo-random
yaitu kode P (Protected) dan kode C/A (coarse/aquisition). Sinyal L2 hanya
membawa kode P. Setiap satelit mentransmisikan kode yang unik sehingga penerima
(receiver GPS) dapat mengidentifikasi sinyal dari setiap satelit. Pada saat fitur
”Anti-Spoofing” diaktifkan, maka kode P akan dienkripsi dan selanjutnya dikenal
sebagai kode P(Y) atau kode Y.
Ketika sinyal melalui lapisan atmosfer, maka sinyal tersebut akan
terganggu oleh konten dari atmosfer tersebut. Besarnya gangguan di sebut bias.
Bias sinyal yang ada utamanya terdiri dari 2 macam yaitu bias ionosfer dan bias
troposfer. Bias ini harus diperhitungkan (dimodelkan atau diestimasi atau
melakukan teknik differencing untuk metode diferensial dengan jarak baseline
yang tidak terlalu panjang) untuk mendapatkan solusi akhir koordinat dengan
ketelitian yang baik. Apabila bias diabaikan maka dapat memberikan
kesalahan posisi sampai dengan orde meter.
7. Metoda penentuan posisi
dengan GPS
Metode penentuan posisi dengan GPS pertama-tama terbagi dua,
yaitu metoda absolut, dan metoda
diferensial. Masing-masing metoda kemudian dapat dilakukan dengan cara
real time dan atau post-processing. Apabila obyek yang ditentukan posisinya
diam maka metodenya disebut Statik. Sebaliknya apabila obyek yang
ditentukan posisinya bergerak, maka metodenya disebut kinematik.
Selanjutnya lebih detail lagi kita akan menemukan metoda-metoda seperti SPP,
DGPS, RTK, Survei GPS, Rapid statik, pseudo kinematik, dan stop and go, serta
masih ada beberapa metode lainnya.
5. Hasil dan Pembahasan
5.1 Hasil Praktikum
v Posisi
titik
a. N = 0 ̊ 31’45”
E = 12 ̊ 33‘8’’
b. N = 0 ̊ 32’38 “
E = 121 ̊ 35’ 27”
c.
N
= 0 ̊ 28’. . . . . . . . . .” = 2,3 cm
E = 122 ̊ 15’ . . . . . . .
“ = 1,2 cm
d.
N
= 0 ̊ 30’ . . . . . . . . . .” = 0,9 cm
E = 122 ̊ ,17’ . . . . . .
. .” = 2,1 cm
Penyelesaiaan :
a) N = 0 ̊ 31’45”
E = 12 ̊ 33‘8’’
N
= 45
= x E = 18 = x
60 3,7 60 3,7
60
x = 45 x 3,7 60
x = 18 x 3,7
60 x = 166,5 60 x = 66,6
x = 166,5 x = 66,6
60 60
x = 2,78 x = 1,11
b) N = 0 ̊ 32’38 “
E = 121 ̊ 35’ 27”
N
= 38 = x E =
27 = x
60 3,7 60 3,7
60
x = 38 x 3,7 60
x = 27 x 3,7
60 x = 10,2 60 x = 99,9
x = 10,2 x = 99,9
60 60
x = 0,17 x = 1,67
c)
N
= 0 ̊ 28’. . . . . . . . . .” = 2,3 cm
E = 122 ̊ 15’ . . . . . . .
“ = 1,2 cm
N
= detik = x E = detik
= x
60 3,7 60 3,7
=
detik = 2,3 detik = 1,2
60 3,7
60 3,7
3,7
detik =
60 x 2,3 3,7
detik =
60 x 1,2
3,7
detik = 138 3,7 detik = 72
detik = 138 detik = 72
3,7 3,7
detik =
37,27 detik =
19,45
d) N = 0 ̊ 30’ . . . . . . . .
. .” = 0,9 cm
E = 122 ̊ ,17’ . . . . . .
. .” = 2,1 cm
N
= detik = x E = detik =
x
60 3,7 60 3,7
detik = 0,9 detik = 2,1
60 3,7
60 3,7
3,7 detik
= 60 x 0,9 3,7 detik = 60
x 2,1
3,7 detik
= 54 3,7 detik = 126
detik = 54 detik
= 126
3,7 3,7
detik = 14,59 detik
= 34,05
5.2 Pembahasan
v Menyiapkan
peta RBI
Pada
praktikum kali ini saya akan membahas tentang praktikum acara 9 yaitu
pengenalan GPS (Global Positioning System). Langkah awal yang kami lakukan
terlebih dahulu menyiapkan peta RBI sebagai peta dasar
Praktikum
ini dilaksanakan pada pukul 10.41 WITA yang bertempat di gedung geografi lantai
dua, sebelum melakukan praktikum kami mendengarkan arahan yang diberikan oleh
assisten laboratorium tentang cara menggunakan GPS.
v Mencacat
koordinat posisi dengan menggunakan GPS
Setelah
mendebgarkan arahan tentang cara penggunaan GPS, kemudian kami langsung menuju
ketempat terbuka untuk mencari minimal dua titik koordinat yang berbeda, maka
kami kelompok dua memutuskan untuk mengambil titik koordinat dan mencatat
koordinat posisi untuk beberapa objek dilapangan.
Untuk
kali ini peta topografi yang digunakan adalah peta RBI daerah
Lemito dengan skala 1 : 50.000. sehingga dapat di
peroleh datanya seperti berikut:
N :
00 ̊33’17,2” dan
E : 123 ̊03’43,5”.
v
Memplot
kedalam peta yang ada
Setelah menentukan
titik koordinat, hasil dari koordinat tersebut baru kami plot dalam peta yang
ada. Sebelum memplot titik – titik data
posisi titik harus diolah terlebih dahulu untuk mengetahui posisi yang tepat
bagi titik tersebut.
Pada pemplotan ini
dapat di tentukan ada empat titik yang diplot titik yang diplot pada peta ini
yakni titik 1, titik 2, titik 3 dan titik 4. Masing – masing posisi titik ini
adalah titik 1 dengan posisi 0 ̊ 31’45” dan 12 ̊ 33‘8’’, titik 2 di posisi 0
̊ 32’38 “, untuk posisi titik 3 dan titik 4 belum diketahui menit dan detiknya.
Untuk
menentukan titik-titk posisi dari data yang di peroleh dapat di gunakan rumus :
Untuk
garis Bujur (N) : detik =
x
60 3,7
Dengan :
detik : nilai detik
pada data bujur
x : posisi
titik pada garis bujur
Untuk
garis lintang (E) : detik = x
60
3,7
Dengan :
x :
posisi titik pada garis lintang
Detik :
nilai detik pada data lintang
Dari hasil pengolahan data ini kemudian dipindahkan atau
diplot di atas kertas grafik yang telah dibuat gridnya dengan ukuran kotak 3,7
cm x 3,7 cm. Adapun garis bujur terletak pada sumbu y dan garis terletak pada
sumbu x. Masing-masing tepi garis diberi nilai skalanya sebanyak dan sebesar
nilai menit pada data. Hasil plot titik ini dapat dilihat pada gambar.
6.
Kesimpulan dan Saran
6.1
Kesimpulan
Dari
hasil dan pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa, untuk titik koordinat
yang dihasilkan memiliki nilai yang berbeda-beda baik dari titik garis bujur
maupun titik garis lintang yaitu ;
N :
00 ̊33’17,2”
dan
E : 123 ̊03’43,5”.
6.2 Saran
Untuk
penentuan letak posisi sebaknya di lakuan secara teliti dan teratur sesuai
dengan prosedur yang di tentukan, agar tidak terjadi kemungkinan kesalahan.
Daftar
Pustaka
Sune, Nawir, dkk.2011. Modul
Praktikum Kartografi. UNG. Gorontalo
cara melacak lokasi nomor hp tanpa diketahui Jenis-jenis Perangkat GPS Lainnya
BalasHapusPortable GPS. GPS tipe pertama adalah portable GPS, tipe GPS yang bisa dibawa kemana-mana. ...
Pocket GPS. ...
3. In-Dash Receivers. ...
4. GPS untuk Motor. ...
Sport GPS. ...
6. Marine GPS. ...
7. GPS untuk Pesawat Terbang.