Sabtu, 10 November 2012

REPRESENTASI PERMUKAAN BUMI


Daftar isi
Daftar isi................................................................................................................ 1
1.    Tujuan Praktikum............................................................................................. 2
2.    Alat dan bahan................................................................................................. 2
3.    Prosedur kerja................................................................................................... 2
4.    Kajian teori....................................................................................................... 3
5.    Hasil dan Pembahasan
5.1  Hasil.......................................................................................................... 6
5.2  Pembahasan............................................................................................... 8
6.    Kesimpulan dan Saran
6.1  Kesimpulan................................................................................................ 11
6.2  Saran.......................................................................................................... 11
Daftar Pustaka....................................................................................................... 12


















ACARA 5
REPRESENTASI PERMUKAAN BUMI (PEMBUATAN PROFIL)
1.    Tujuan
Setelah materi ini, di harapkan :
a.       Mahasiswa memiliki kemampuan dalam membuat profil peta
b.      Mahasiswa mendapatkan pemahaman mengenai relief dari pembuatan profil di atas
2.    Alat Dan Bahan
2.1  Alat
a.       Pensil
b.      Spidol warna
c.       mistar
2.2  Bahan
a.       Peta RBI
b.      Kertas gambar
c.       Kertas grafik/kertas millimeter
d.      Kertas kalkir
3.    Prosedur kerja
a)         Mengamati peta RBI
b)        Menentukan lokasi atau daerah yang akan di buat profilnya pada peta RBI yang ada (di usahakan daerah yang memiliki keragaman topografi)
c)         Menggambar lokasi terpilih pada kertas kalkir
d)        Menggambar kembali lokasi pada kertas grafik untuk memudahkan kita dalam membuat profil
e)         Dari gambar lokasi di kertas grafik, menarik garis lintang memotong seluruh garis kontur tertutup tersebut
f)         Memberi symbol di kedua sisi kontur paling luar (seperti : A dan B
g)        Memberi tanda pada setiap garis melintang yang memotong garis kontur. Setiap tanda/ titik berarti mewakili satu ketinggian
h)        Membuat garis koordinat x dan y di bawah gambar yang ada pada kertas grafik
i)          Menggaris x atau garis horizontal, mewakili jarak. Sedangkan garis y atau vertical mewkili ketinggian
j)          Dengan menggunakan kontur interval dan skala peta, member nilai garis y untuk ketinggian. (dengan perintah untuk penentuan nilai perhitungannya)
k)        Titik-titik hasil dari perpotongan seperti pada poin g, kemudian mensejajarkan dengan nilai ketinggian pada garis y.
l)          Setelah semua titik di sejajarkan, selanjutkan menghubungkan semua titik pada koordinat x dan y tersebut sehingga membentuk profil permukaan bumi dari lokasi/daerah kontur
4.    Kajian Teori
Peta Rupa Bumi secara umum adalah peta yang menggambarkan kenampakan alamiah (natural freatures) dan kenampakan buatan manusia (man made freatures). Kenampakan ilmiah yang dimaksud misalnya sungai, danau, bukit, lembah dan lain-lain. Sedangkan kenampakan buatan manusia misalnya jalan, pemukiman, kantor, pasar dan lain-lain. Peta Rupa bumi berfungsi sebagai peta reperensi atau acuan dan peta dasar yaitu peta yang dipakai sebagai peta referensi atau acuan dan dasar bagi pembuatan peta tematik.
Profil peta merupakan suatu interpretasi dari kenampakan sebenarnya topografi suatu daerah di permukaan bumi dalam sebuah peta. Dalam peta topografi dan peta-peta umum yang seba guna, penyajian relief dari permukaan bumi sangat penting. Karena dapat memberika gambaran lebih tepat tentang bentuk bumi tersebut. Relief muka bumi dapat di gambarkan dengan berbagai bentuk/symbol, kontur, warna ketinggian, ataupun bayangan gunung.
Kontur adalah garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang mempunyai ketinggian yang sama di atas atau di bawah permukaan datum tertentu yang disebut permukaan laut rata-rata. Kontur digambarkan dengan interval vertikal yang reguler. Interval kontur adalah jarak vertikal antara 2 (dua) garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan skalanya. Besarnya interval kontur sesuai dengan skala peta dan keadaan di muka bumi. Interval kontur selalu dinyatakan secara jelas di bagian bawah tengah di atas skala grafis.
Kontur biasanya digambar dalam bentuk garis-garis utuh yang kontinyu (biasanya berwarna cokelat atau oranye). Setiap kontur keempat atau kelima (tergantung pada intervalnya) dibuatlah indeks, dan digambarkan dengan garis yang lebih tebal. Kontur indeks dimaksudkan untuk membantu pembacaan kontur dan menghitung kontur untuk menentukan tinggi. Angka (ketinggian) kontur diletakkan pada bagian kontur yang diputus, dan diurutkan sedemikian rupa agar terbaca searah dengan kemiringan ke arah atas (lebih tinggi). Pada daerah datar yang jarak horisontalnya lebih dari 40 mm sesuai skala peta dibuat garis kontur bantu. Kontur bantu ini sangat berarti terutama jika ada gundukan kecil pada daerah yang datar. Kontur bantu digambar pada peta berupa garis putus-putus untuk membedakan dengan kontur standar.
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis lengkung horisontal. Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu.
Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan. Jadi juga merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan. Pada suatu peta topografi interval kontur dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala peta. Semakin besar skala peta, jadi semakin banyak informasi yang tersajikan, interval kontur semakin kecil. Indeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan interval kontur tertentu; mis. Setiap 10 m atau yang lainnya.
            Titik tinggi merupakan titik pada permukaan bumi yang mempunyai harga ketinggian di atas suatu acuan tertentu. Titik tinggi merupakan salah satu cara penyajian ketinggian yang paling akurat di bandingkan dengan cara lainnya. Oleh karena itu, titik ini umumnya di gunakan untuk menandai puncak gunung/titik tertinggi suatu puncak tertentu, titik terendah suatu cekungan dan lain-lain


Warna ketinggian
            Selain dengan menggunakan kontur, relief permukaan bumi dapat pula di sajikan dalam bentuk warna. Caranya adalah dengan member warna khusus untuk tiap interval kontur tertentu, sehingga setiap interval kontur tersebut memiliki warna yang berlainan. Warna-warna yang di gunakan pada umumnya di pilih warna-warna tertentu secara berurutan, misalnya dari warna terang ke gelap.
Bayangan gunung
            Penyajian ketinggian dengan cara-cara di atas ada kalanya masih sulit untuk di baca, sehingga untuk membantu pemecahan permasalahan tersebut di cari alternative lain, yaitu dengan menambah bayangan gunung. Dengan adanya penambahan bayangan tersebut diharapkan dapat membantu pengguna dalam membaca bentuk-bentuk topografi yang menonjol, seperti perbukitan/gunung, serta daerah cekungan.


















5.    Hasil Dan Pembahasan
5.1  Hasil
v  Mencari kontur tertutup
Untuk Ci
Dik :   Skala = 1 : 50.000
Dit :    Ci…..?
Penye :
= 1 / 2000 x Skala
 = 1 / 2000 x 50.000
= 5.0000 / 2000
= 25 M
= 2.500 Cm
Untuk HV
Dik:     Skala 1 : 50.000
Jarak A-B = 8,5 cm
            Dit:      HV =…..?
            Penye:
H.V = Ci / Skala x jarak
 = 2.500 / 50.000 M x 8.5 Cm
= 2.500 / 5.000 Cm x 8.5 Cm
= 4.25 Cm
= 42.5 mm








































5.2  Pembahasan
Pada pembahasan hasil praktikkum kali ini saya akan membahas tentang REFRESENTASE PERMUKAAN BUMI (PEMBUATAN PROFIL).
v  Mengamati peta RBI
Yang pertama kami lakukan adalah mengamati peta RBI terlebih dahulu, Pada langkah pertama ini, sambil mengamati peta tersebut kami mendengarkan arahan yang disampaikan oleh asisten penanggung jawab, asisten penanggung jawab ini memberikan arahan tentang prosedur kerja atau langkah kerja yang akan kami lakukan pada praktikum nanti,
v  Menentukan lokasi atau daerah yang akan di buat profilnya
Setelah mendengarkan arahan dan cara pelaksanaan praktikkum kami langsung ke prosedur kerja selanjutnya yaitu menentukan lokasi atau daerah yang akan di buat profilnya pada peta RBI yang ada, pada langkah kerja ini kami menentukan lokasinya di usahakn daerah yang memiliki keragaman topografi dengan kontur yang tertutup. Kami memilih daerah yang ada dipeta RBI dengan skala 1 : 50.000.
Kemudian kami menggambar kedua lokasi tersebut itu dikertas transparan, fungsi kami menggambar di kertas transparan tersebut agar supaya kami bisa mengambar kembali pada kertas grafik atau kertas HVS.
v  Menarik garis melintang memotong seluruh garis kontur tertutup pada gambar lokasi
Setelah lokasi tersebut kami gambar di kertas grafik, kami menggaris secara horizontal atau melintang memotong garis kontur yang tertutup dari gambar lokasi tersebut. Pada tahap ini kami sedikit mengalami kesulitan, karena lokasi kontur yang kami ambil tidak memenuhi syarat, sebab gambar konturnya terlalu kecil, sehingga kami harus menggambarkannya kembali kedalam grid dengan ukuran lebih besar dari sebelumnya yaitu dari ukuran Grid 1 x 1 cm menjadi ukuran Grid 2 x 2 cm. sehingga gambar dari kontur tersebut menjadi besar.
Setelah kami menggambarnya dan memberi garis melintang, pada lokasi tersebut kami memberi symbol pada kedua sisi paling luar yaitu simbol A dan B yang mana memiliki panjang 8.5 cm.
Kemudian kami memberi tanda pada setiap melintang yang memotong garis kontur. Diseluruh garis kontur yang tertutup. Artinya setiap tanda yang kami berikan harus bertepatan garis yang meilntang dan garis kontur yang ada, seperti mnembentuk sebuah sudut. setiap tanda yang kami berikan mewakili satu ketinggian.
v  Membuat garis koordinat x dan y di bawah gambar yang ada pada kertas grafik/HVS.
Setelah gambar tersebut di berikan garis melintang yang di sertai dengan nilai pada simbol A dan B, selanjutnya kami membuat garis/sumbu koordinat x dan y dibawah gambar yang ada pada kertas grafik. Garis x yaitu garis horizontal mewakili jarak, sedangkan garis y atau vertical mewakili ketinggian. Setelah kami menentukan garis x dan y dengan menggunakan kontur interval dan skala peta, kami memberi nilai y untuk ketinggian dengan mendengarkan intrufsi dari asisten pembimbing mengenai penentuan nilai dan perhitungannya. dan untuk pemberian nilai kami memberinya dengan cara mengurutkannya dari yang tertinggi sampai yang terendah pada penentuan nilai ini kami memulai dari atas yang tertinggi sampai kebawah yang terendah. Tapi sebelum itu untuk menentukan nilai tersebut terlebih dahulu kami mencari kontur intervalnya, dan fungsi kami mencari interval yaitu supaya bisa mendapatkan nilai dari jarak setiap dari ketinggian yang ada, dan cara mencari interval rumusnya seperti biasa yang kami lakukan yaitu : Ci = 1/2000 x  Skala. Kemudian setelah kami mencari kontur intervalnya kami mencari H.V dari kedua lokasi yang kami tentukan dan rumus mencari kontur intervalnya yaitu H.V = Ci/skala x jarak. Jarak yang ada pada rumus yaitu jarak yang kami ukur dari sudut kiri sampai ke sudut kanan kontur yang ada seperti yang di jelaskan sebelumnya, dan untuk mengukur jarak ini kami menggunakan alat ukur yaitu mistar dengan satuan Cm. fungsi H.V yang kami cari adalah agar supaya jarak ketinggian yang satu dengan yang lainnya tidak sembarangan maka dengan nilai yang kami dapatkan pada H.V ini yang menjadi jarak antara nilai ketinggian satu dengan nilai ketinggian selanjutnya. Namun kita bertanya-tanya apakah H.V itu, apakah hanya sebuah huruf atau tulisan ? H.V adalah terdiri dari dua huruf yaitu H dan V yang berarti H itu adalah horizontal atau garis yang melintang sedangkan V adalah vertical atau garis yang membujur.
v  Menghubungkan semua titik pada koordinat x dan y
Pada tahap terakhir ini sebelum semua titik-titik pada koordinat x dan y di hubungkan sebelumnya kita harus mensejajarkan terlebih dahulu titik-titik dari hasil dengan nilai ketinggian pada gais y. Setelah titik-titik tersebut di sejajarkan kemudian di hubungkan semua titik pada koordinat x dan y sehingga membentuk sebuah profil permukaan bumi dari lokasi/daerah kontur tertutup tersebut. Untuk menghubungkan titik ini di perlukan ketelitian dan kehati-hatian agar tidak terjadi kesalahan, sehingga hasil dari profilnya pun akan semakin jelas dan benar.

















6.    Kesimpulan Dan Saran
6.1  Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum maka kami dapat menarik kesimpulan bahwa :
1.      Profil peta merupakan suatu interprestasi dari kenampakan sebenarnya pada topografi suatu daerah di permukaan bumi di dalam sebuah peta.
2.      Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik- titik dengan ketinggian sama. Sedangkan interval kontur adalah perbandingan antara jarak kontur yang berdekatan satu dengan yang lain.
3.      Penggambaran profil peta diperoleh dengan mengetahui data-data interval kontur jarak garis horizontal yang memotong kontur serta interval ketinggian.
4.      Garis kontur yang jarang menggambarkan daerah yang landai, sedangkan garis kontur yang rapat menandakan daerah yang curam
6.2  Saran
Sebaiknya untuk menentukan daerah yang akan di buat profilnya di usakan agar daerahnya memiliki keragaman topografi dengan kontur trtutup. Demikian juga sebelum di buatkan profilnya kita harus menentukan kontur intrvalnya terlebih dahulu agar memudahkan kita dlam pembuatan profil.












Daftar Pustaka
Kasmat, 2011. Garis kontur http://aiso.blog.friendster.com/all-about geology/geologi/garis-kontur. Diakses pada tanggal 21 Desember 2010
Sune, Nawir dan Yusuf, Daud. 2011. Modul Praktikum kartografi. Universitas Negeri Gorontalo: Gorontalo.












Tidak ada komentar:

Posting Komentar