Daftar isi
Daftar isi................................................................................................................ 1
1.
Tujuan Praktikum............................................................................................. 2
2.
Alat dan bahan................................................................................................. 2
3.
Prosedur kerja................................................................................................... 2
4.
Kajian teori....................................................................................................... 3
5.
Hasil dan Pembahasan
5.1
Hasil.......................................................................................................... 6
5.2
Pembahasan............................................................................................... 8
6.
Kesimpulan dan Saran
6.1
Kesimpulan................................................................................................ 11
6.2
Saran.......................................................................................................... 11
Daftar Pustaka....................................................................................................... 12
ACARA 5
REPRESENTASI PERMUKAAN BUMI (PEMBUATAN PROFIL)
1.
Tujuan
Setelah materi ini, di harapkan :
a. Mahasiswa memiliki kemampuan dalam
membuat profil peta
b. Mahasiswa mendapatkan pemahaman
mengenai relief dari pembuatan profil di atas
2.
Alat Dan Bahan
2.1
Alat
a. Pensil
b. Spidol warna
c. mistar
2.2
Bahan
a. Peta RBI
b. Kertas gambar
c. Kertas grafik/kertas millimeter
d. Kertas kalkir
3.
Prosedur kerja
a)
Mengamati peta RBI
b)
Menentukan lokasi atau daerah yang akan di buat profilnya pada peta RBI
yang ada (di usahakan daerah yang memiliki keragaman topografi)
c)
Menggambar lokasi terpilih pada kertas kalkir
d)
Menggambar kembali lokasi pada kertas grafik untuk memudahkan kita dalam
membuat profil
e)
Dari gambar lokasi di kertas grafik, menarik garis lintang memotong
seluruh garis kontur tertutup tersebut
f)
Memberi symbol di kedua sisi kontur paling luar (seperti : A dan B
g)
Memberi tanda pada setiap garis melintang yang memotong garis kontur.
Setiap tanda/ titik berarti mewakili satu ketinggian
h)
Membuat garis koordinat x dan y di bawah gambar yang ada pada kertas
grafik
i)
Menggaris x atau garis horizontal, mewakili jarak. Sedangkan garis y atau
vertical mewkili ketinggian
j)
Dengan menggunakan kontur interval dan skala peta, member nilai garis y
untuk ketinggian. (dengan perintah untuk penentuan nilai perhitungannya)
k)
Titik-titik hasil dari perpotongan seperti pada poin g, kemudian mensejajarkan
dengan nilai ketinggian pada garis y.
l)
Setelah semua titik di sejajarkan, selanjutkan menghubungkan semua titik
pada koordinat x dan y tersebut sehingga membentuk profil permukaan bumi dari
lokasi/daerah kontur
4.
Kajian Teori
Peta Rupa Bumi secara umum adalah peta yang
menggambarkan kenampakan alamiah (natural freatures) dan kenampakan buatan
manusia (man made freatures). Kenampakan ilmiah yang dimaksud misalnya sungai,
danau, bukit, lembah dan lain-lain. Sedangkan kenampakan buatan manusia
misalnya jalan, pemukiman, kantor, pasar dan lain-lain. Peta Rupa bumi
berfungsi sebagai peta reperensi atau acuan dan peta dasar yaitu peta yang
dipakai sebagai peta referensi atau acuan dan dasar bagi pembuatan peta
tematik.
Profil peta merupakan suatu interpretasi dari kenampakan sebenarnya topografi
suatu daerah di permukaan bumi dalam sebuah peta. Dalam peta topografi dan
peta-peta umum yang seba guna, penyajian relief dari permukaan bumi sangat
penting. Karena dapat memberika gambaran lebih tepat tentang bentuk bumi
tersebut. Relief muka bumi dapat di gambarkan dengan berbagai bentuk/symbol,
kontur, warna ketinggian, ataupun bayangan gunung.
Kontur adalah garis khayal
untuk menggambarkan semua titik yang mempunyai ketinggian yang sama di atas
atau di bawah permukaan datum tertentu yang disebut permukaan laut rata-rata.
Kontur digambarkan dengan interval vertikal yang reguler. Interval kontur
adalah jarak vertikal antara 2 (dua) garis ketinggian yang ditentukan
berdasarkan skalanya. Besarnya interval kontur sesuai dengan skala peta dan
keadaan di muka bumi. Interval kontur selalu dinyatakan secara jelas di bagian
bawah tengah di atas skala grafis.
Kontur biasanya digambar dalam bentuk
garis-garis utuh yang kontinyu (biasanya berwarna cokelat atau oranye). Setiap
kontur keempat atau kelima (tergantung pada intervalnya) dibuatlah indeks, dan
digambarkan dengan garis yang lebih tebal. Kontur indeks dimaksudkan untuk membantu
pembacaan kontur dan menghitung kontur untuk menentukan tinggi. Angka
(ketinggian) kontur diletakkan pada bagian kontur yang diputus, dan diurutkan
sedemikian rupa agar terbaca searah dengan kemiringan ke arah atas (lebih
tinggi). Pada daerah datar yang jarak horisontalnya lebih dari 40 mm sesuai
skala peta dibuat garis kontur bantu. Kontur bantu ini sangat berarti terutama
jika ada gundukan kecil pada daerah yang datar. Kontur bantu digambar pada peta
berupa garis putus-putus untuk membedakan dengan kontur standar.
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan
titik-titik dengan ketinggian sama. Nama lain garis kontur adalah garis
tranches, garis tinggi dan garis lengkung horisontal. Garis kontur + 25 m,
artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian
sama + 25 m terhadap referensi tinggi tertentu.
Interval kontur adalah jarak tegak
antara dua garis kontur yang berdekatan. Jadi juga merupakan jarak antara dua
bidang mendatar yang berdekatan. Pada suatu peta topografi interval kontur
dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala peta. Semakin besar skala peta,
jadi semakin banyak informasi yang tersajikan, interval kontur semakin kecil. Indeks
kontur adalah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan
interval kontur tertentu; mis. Setiap 10 m atau yang lainnya.
Titik tinggi merupakan titik pada
permukaan bumi yang mempunyai harga ketinggian di atas suatu acuan tertentu.
Titik tinggi merupakan salah satu cara penyajian ketinggian yang paling akurat
di bandingkan dengan cara lainnya. Oleh karena itu, titik ini umumnya di
gunakan untuk menandai puncak gunung/titik tertinggi suatu puncak tertentu,
titik terendah suatu cekungan dan lain-lain
Warna ketinggian
Selain dengan
menggunakan kontur, relief permukaan bumi dapat pula di sajikan dalam bentuk
warna. Caranya adalah dengan member warna khusus untuk tiap interval kontur
tertentu, sehingga setiap interval kontur tersebut memiliki warna yang
berlainan. Warna-warna yang di gunakan pada umumnya di pilih warna-warna
tertentu secara berurutan, misalnya dari warna terang ke gelap.
Bayangan gunung
Penyajian
ketinggian dengan cara-cara di atas ada kalanya masih sulit untuk di baca,
sehingga untuk membantu pemecahan permasalahan tersebut di cari alternative
lain, yaitu dengan menambah bayangan gunung. Dengan adanya penambahan bayangan
tersebut diharapkan dapat membantu pengguna dalam membaca bentuk-bentuk
topografi yang menonjol, seperti perbukitan/gunung, serta daerah cekungan.
5.
Hasil Dan Pembahasan
5.1
Hasil
v Mencari kontur tertutup
Untuk Ci
Dik : Skala = 1 : 50.000
Dit : Ci…..?
Penye :
= 1 / 2000 x Skala
= 1 / 2000
x 50.000
= 5.0000 / 2000
= 25 M
= 2.500 Cm
Untuk HV
Dik: Skala 1 : 50.000
Jarak
A-B = 8,5 cm
Dit: HV =…..?
Penye:
H.V
= Ci / Skala x jarak
= 2.500 / 50.000 M x 8.5 Cm
=
2.500 / 5.000 Cm x 8.5 Cm
=
4.25 Cm
= 42.5
mm
5.2
Pembahasan
Pada
pembahasan hasil praktikkum kali ini saya akan membahas tentang REFRESENTASE
PERMUKAAN BUMI (PEMBUATAN PROFIL).
v Mengamati peta RBI
Yang pertama kami lakukan adalah mengamati
peta RBI terlebih dahulu, Pada langkah pertama ini, sambil mengamati peta
tersebut kami mendengarkan arahan yang disampaikan oleh asisten penanggung
jawab, asisten penanggung jawab ini memberikan arahan tentang prosedur kerja
atau langkah kerja yang akan kami lakukan pada praktikum nanti,
v Menentukan lokasi atau daerah yang
akan di buat profilnya
Setelah
mendengarkan arahan dan cara pelaksanaan praktikkum kami langsung ke prosedur
kerja selanjutnya yaitu menentukan lokasi atau daerah yang akan di buat
profilnya pada peta RBI yang ada, pada langkah kerja ini kami menentukan
lokasinya di usahakn daerah yang memiliki keragaman topografi dengan kontur
yang tertutup. Kami memilih daerah yang ada dipeta RBI dengan skala 1 : 50.000.
Kemudian
kami menggambar kedua lokasi tersebut itu dikertas transparan, fungsi kami
menggambar di kertas transparan tersebut agar supaya kami bisa mengambar
kembali pada kertas grafik atau kertas HVS.
v Menarik garis melintang memotong
seluruh garis kontur tertutup pada gambar lokasi
Setelah lokasi tersebut kami gambar di kertas
grafik, kami menggaris secara horizontal atau melintang memotong garis kontur
yang tertutup dari gambar lokasi tersebut. Pada tahap ini kami sedikit
mengalami kesulitan, karena lokasi kontur yang kami ambil tidak memenuhi syarat,
sebab gambar konturnya terlalu kecil, sehingga kami harus menggambarkannya
kembali kedalam grid dengan ukuran lebih besar dari sebelumnya yaitu dari
ukuran Grid 1 x 1 cm menjadi ukuran Grid 2 x 2 cm. sehingga gambar dari kontur
tersebut menjadi besar.
Setelah kami menggambarnya dan memberi garis
melintang, pada lokasi tersebut kami memberi symbol pada kedua sisi paling luar
yaitu simbol A dan B yang mana memiliki panjang 8.5 cm.
Kemudian kami memberi tanda pada setiap
melintang yang memotong garis kontur. Diseluruh garis kontur yang tertutup.
Artinya setiap tanda yang kami berikan harus bertepatan garis yang meilntang
dan garis kontur yang ada, seperti mnembentuk sebuah sudut. setiap tanda yang
kami berikan mewakili satu ketinggian.
v Membuat garis koordinat x dan y di
bawah gambar yang ada pada kertas grafik/HVS.
Setelah gambar tersebut di berikan garis
melintang yang di sertai dengan nilai pada simbol A dan B, selanjutnya kami
membuat garis/sumbu koordinat x dan y dibawah gambar yang ada pada kertas grafik.
Garis x yaitu garis horizontal mewakili jarak, sedangkan garis y atau vertical
mewakili ketinggian. Setelah kami menentukan garis x dan y dengan menggunakan
kontur interval dan skala peta, kami memberi nilai y untuk ketinggian dengan mendengarkan
intrufsi dari asisten pembimbing mengenai penentuan nilai dan perhitungannya. dan
untuk pemberian nilai kami memberinya dengan cara mengurutkannya dari yang
tertinggi sampai yang terendah pada penentuan nilai ini kami memulai dari atas
yang tertinggi sampai kebawah yang terendah. Tapi sebelum itu untuk menentukan
nilai tersebut terlebih dahulu kami mencari kontur intervalnya, dan fungsi kami
mencari interval yaitu supaya bisa mendapatkan nilai dari jarak setiap dari
ketinggian yang ada, dan cara mencari interval rumusnya seperti biasa yang kami
lakukan yaitu : Ci = 1/2000 x Skala. Kemudian
setelah kami mencari kontur intervalnya kami mencari H.V dari kedua lokasi yang
kami tentukan dan rumus mencari kontur intervalnya yaitu H.V = Ci/skala x
jarak. Jarak yang ada pada rumus yaitu jarak yang kami ukur dari sudut kiri
sampai ke sudut kanan kontur yang ada seperti yang di jelaskan sebelumnya, dan
untuk mengukur jarak ini kami menggunakan alat ukur yaitu mistar dengan satuan
Cm. fungsi H.V yang kami cari adalah agar supaya jarak ketinggian yang satu
dengan yang lainnya tidak sembarangan maka dengan nilai yang kami dapatkan pada
H.V ini yang menjadi jarak antara nilai ketinggian satu dengan nilai ketinggian
selanjutnya. Namun kita bertanya-tanya apakah H.V itu, apakah hanya sebuah
huruf atau tulisan ? H.V adalah terdiri dari dua huruf yaitu H dan V yang
berarti H itu adalah horizontal atau garis yang melintang sedangkan V adalah
vertical atau garis yang membujur.
v Menghubungkan semua titik pada
koordinat x dan y
Pada
tahap terakhir ini sebelum semua titik-titik pada koordinat x dan y di
hubungkan sebelumnya kita harus mensejajarkan terlebih dahulu titik-titik dari hasil
dengan nilai ketinggian pada gais y. Setelah titik-titik tersebut di sejajarkan
kemudian di hubungkan semua titik pada koordinat x dan y sehingga membentuk
sebuah profil permukaan bumi dari lokasi/daerah kontur tertutup tersebut. Untuk
menghubungkan titik ini di perlukan ketelitian dan kehati-hatian agar tidak
terjadi kesalahan, sehingga hasil dari profilnya pun akan semakin jelas dan
benar.
6.
Kesimpulan Dan Saran
6.1
Kesimpulan
Setelah
kami melakukan praktikum maka kami dapat menarik kesimpulan bahwa :
1.
Profil peta merupakan suatu
interprestasi dari kenampakan sebenarnya pada topografi suatu daerah di
permukaan bumi di dalam sebuah peta.
2.
Garis kontur adalah garis
yang menghubungkan titik- titik dengan ketinggian sama. Sedangkan interval
kontur adalah perbandingan antara jarak kontur yang berdekatan satu dengan yang
lain.
3.
Penggambaran profil peta
diperoleh dengan mengetahui data-data interval kontur jarak garis horizontal
yang memotong kontur serta interval ketinggian.
4.
Garis kontur yang jarang
menggambarkan daerah yang landai, sedangkan garis kontur yang rapat menandakan
daerah yang curam
6.2
Saran
Sebaiknya untuk menentukan daerah yang akan
di buat profilnya di usakan agar daerahnya memiliki keragaman topografi dengan
kontur trtutup. Demikian juga sebelum di buatkan profilnya kita harus
menentukan kontur intrvalnya terlebih dahulu agar memudahkan kita dlam
pembuatan profil.
Daftar Pustaka
Kasmat, 2011. Garis kontur http://aiso.blog.friendster.com/all-about
geology/geologi/garis-kontur. Diakses pada tanggal 21 Desember 2010
Sune, Nawir dan Yusuf, Daud. 2011. Modul Praktikum kartografi. Universitas
Negeri Gorontalo: Gorontalo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar